[PORTAL-ISLAM.ID] Laporan Wall Street Journal yang menyebut organisasi Islam di Indonesia disuap agar tak mengkritisi represifitas Pemerintah China di Xinjiang, jadi perbicangan hangat akhir Desember lalu.
Awal 2019, China mengundang ulama dan jurnalis Indonesia untuk berkunjung ke Xinjiang. Seluruh biaya akomodasi ditanggung oleh mereka. Selama kunjungan, rombongan Indonesia disuguhkan kondisi Xinjiang yang ramah, indah dan jauh dari huru-hara yang digambarkan media-media barat.
Usai kunjungan, para ulama dan wartawan yang tak ditunjukan kondisi sebenarnya, lalu menebar informasi positif bahwa Xinjiang baik-baik saja.
Pemerintah China terlebih dahulu membenahi wajah kamp yang mengerikan ini. Mereka merobohkan bangunan penjara, menghilangkan pagar berduri dan mengatur agar rombongan mendatangi kamp yang sudah dimodifikasi agar jadi lebih ramah.
Dengan pencitraan satelit, tim Buka Mata-Narasi mencari tahu lokasi kamp yang dikunjungi rombongan Indonesia ketika datang ke Xinjiang, yakni kamp di Karakax, Kashgar, Shule dan Artux.
Hasil temuan dan analisis kami menyimpulkan bahwa vakansi gratis ini tak lebih dari upaya China menutupi kebijakan indoktrinasi masif yang dilakukan di Xinjiang.
Simak videonya:
[Cuplikan]
FAKTA Terungkap! TIPU DAYA CHINA kepada Rombongan Indonesia di Kamp Uighur Xinjiang
— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) January 15, 2020
Selengkapnya: https://t.co/itvHXljQFn pic.twitter.com/BaUHWxim2e
[FULL - 9 menit]