Dahsyat Jakarta! Kemacetan Berkurang, Kualitas Udara Membaik
Perbaikan trafik Kota Jakarta meningkat, demikian laporan Tomtom global index. Kualitas udara Jakarta membaik, demikian pantauan air visual. Dan wargapun gembira ramai-ramai mengunggah foto langit biru Jakarta. Sehingga tagar #JakartaLangitBiru sempat menjadi top trending topik.
Perbaikan trafik Jakarta sungguh pantas disyukuri. Tahun 2015 Indonesia masih ada di puncak daftar kota termacet dunia. Tahun 2017 di nomor 4 dan tahun 2018 di nomor 7. Kini ada di nomor 10. Alhamdulillah.
Ini membuktikan kebijakan Gubernur Anies Baswedan mengurangi kemacetan Jakarta dan meningkatkan kualitas udara Jakarta memang efektif. Ada pembatasan kendaraan di kota dengan sistem ganjil genap. Trans Jakarta ada penambahan armada, ada perluasan koridor layanan dan perbaikan kualitas layanan. Ada integrasi Trans Jakarta dengan angkutan kecil melalui program Jak Lingko. Sehingga angkot tak lagi jadi biang kemacetan karena ngetem.
Anies juga menginisasi integrasi antar moda kendaraan umum: Trans Jakarta, angkot, KRL, MRT, LRT. Ada pembangunan simpang CSW sebagai koreksi pembangunan stasiun angkutan umum, yang tadinya terpisah-pisah tak pedulikan kesulitan penumpang. Ada kesepakatan bersama antar BUMN dan BUMD pengelola KRL, MRT dan LRT - membuat anak perusahaan bersama mengelola antar moda kereta api di Jakarta. Ada rencana pembuatan integrasi antar moda melalui pembangunan Transit Oriented Development (TOD).
Penumpang angkutan umumpun melonjak naik. Meningkat lebih dari 200 persen dalam 3 tahun. Orang-orang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Upaya-upaya inilah yang membuat trafik Jakarta membaik dan tak lagi disebut kota termacet di dunia.
Berkurangnya kendaraan yang beredar di Jakarta ditambah dengan upaya menambah ruang terbuka hijau. Menanam ribuan pohon dan jutaan semak. Membuat kualitas udara Jakarta membaik. Cek di air visual, udara Jakarta bertanda hijau. Bahkan lebih baik dari kota-kota lain di pulau Jawa.
Kualitas udara Jakarta membaik. Polusi berkurang. Langit Jakarta pun jadi makin biru. Terlihat gunung di kejauhan, yang biasanya tertutup kabut polusi.
Bukti-bukti perbaikan begitu nyata. Tapi masih ada yang mempersoalkan pemindahan 85 pohon di Monas, dengan menyebutnya sebagai kejahatan lingkungan. Dan mereka diam mengetahui 2,6 juta hektar hutan hilang di Indonesia pada periode 2014-2018. Untuk yang kayak gini, bolehlah kita berkata "Situ Waras?".
By Tatak Ujiyati
(catatan pagi 31/01/2020)
Dahsyat Jakarta. Kemacetan Berkurang, Kualitas Udara Membaik. Perbaikan trafik Kota Jakarta meningkat, demikian laporan...
Dikirim oleh Tatak Ujiyati pada Kamis, 30 Januari 2020