[PORTAL-ISLAM.ID] Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyampaikan hasil laporan survei mengenai persepsi publik terhadap negara-negara paling berpengaruh di Asia, di Hotel Erian, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2020).
Dalam survei tersebut disebutkan terdapat tiga negara yang berpengaruh di Indonesia. Peringkat pertama menduduki negara Rezim komunis China, kedua Amerika Serikat dan ketiga Jepang. Dalam tiga tahun terakhir ini, negara Tiongkok atau China melesat dalam mempengaruhi tanah air.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 10 hingga 15 Juli 2019 dengan metodologi stratified multistage random sampling menggunakan sampel sebanyak 1.540 responden usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, sebanyak 66 persen responden menilai Tiongkok berpengaruh besar dibandingkan Amerika Serikat yang hanya sebesar 49 persen.
"Di 2019 publik menilai bahwa Tiongkok memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan AS terhadap Indonesia, pengaruh RRC ini dinilai semakin besar selama sepuluh tahun terakhir. Tetapi pengaruh AS dinilai cenderung positif dibanding pengaruh RRC,” ucap Djayadi dalam acara rilis survei, Jakarta Pusat, Minggu (12/1).
Tidak hanya di Indonesia, pengaruh besar Tiongkok juga besar di kawasan Asia ketimbang Amerika Serikat dalam 10 tahun terakhir. Pasalnya, Indonesia masih menganggap China sebagai negara terkuat dan dapat mempengaruhi negara-negara lainnya.
"Tiongkok dianggap masyarakat Indonesia naik sebagai negara terkuat, tapi sentimen negatif meningkat tajam," ucapnya.
Dalam persepsi negatif dan positif pengaruh Tiongkok terhadap Indonesia terdapat penilaian berdasarkan faktor sikap terhadap keadaan ekonomi, kinerja pemerintah dan partisipatif.
Menurut Djayadi, semakin keadaan ekonomi dan kinerja Pemerintah Indonesia buruk, penilaian persepsi terhadap Tiongkok juga cenderung negatif.
Terhadap pengaruh AS, penilaian masyarakat juga berhubungan dengan sikap terhadap keadaan ekonomi dan kinerja pemerintah. Makin buruk penilaian masyarakat terhadap dua hal tersebut penilaiannya terhadap pengaruh AS di Indonesia juga makin negatif.
"Yang tidak puas dengan kinerja Presiden Indonesia itu ada 50 persen menganggap Tiongkok berpengaruh, sementara yang anggap AS lebih berpengaruh lebih banyak puas dengan kinerja Presiden," tuturnya.
Lebih lanjut, Djayadi menyebut selama sepuluh tahun terakhir dan sepuluh tahun mendatang, Tiongkok dan AS masih mendominasi persepsi masyarakat terkait negara paling berpengaruh di Asia maupun Indonesia.
"Yang menarik adalah dominasi pengaruh AS kini dikalahkan oleh Tiongkok, satu dekade lalu AS yang dipandang paling berpengaruh di Asia dan Indonesia. Kini dan sepuluh tahun mendatang Tiongkok dianggap negara yang paling mendominasi," tuturnya. [RMOL]