[PORTAL-ISLAM.ID] Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul 2020 mendatang akan berlangsung pada Rabu, 23 September 2020.
Sampai saat ini ada tiga kandidat calon bupati, yakni Ada Suharsono yang merupakan bupati petahana sekaligus Ketua Gerindra Bantul, lalu Wakil Bupati saat ini Abdul Halim Muslih (Ketua PKB Bantul) yang kali ini akan maju sebagai calon bupati, dan yang ketiga calon alternatif H. Setiya.
Setiya adalah mantan anggota DPRD Bantul periode 2014-2019 dari PKS.
Setiya aktif mensosialiasikan ide dan visinya untuk Bantul melalui akun media sosialnya.
Baliho besar H. Setiya dengan tagline 'Bantul Asyik' juga sudah banyak tersebar di berbagai sudut pelosok Bantul.
Melalui tulisannya di akun facebooknya, Selasa (3/12/2019), Setiya memaparkan visinya untuk membangun Bantul bagi semua.
Berikut paparannya...
MEWAKILI POPULASI
Saat kecil, saya tidak pernah sedikitpun bermimpi menjadi politisi. Bahkan ketika masuk dalam kepengurusan partai sejak tahun 1998, saat itu baru berusia 21 tahun, saya memilih fokus dalam peran internal.
Namun taqdir menghantarkan saya menjadi politisi dengan masuk DPRD Bantul 2014-2019. Beban berat yang saya rasakan sesaat sebelum pelantikan. Saya tuliskan dalam surat elektronik kepada istri. Namun bocor dan sempat viral.
Sejak itu pemikiran dan aktivitas saya tidak bisa dilepaskan dari issue-issue publik. Terlebih saya ini tipe orang yang totalitas. Hingga ada rekan anggota yang menjuluki saya sebagai juru bicara DPRD Bantul, saking seringnya berbicara di media massa.
Hingga selesai amanat sebagai DPRD pun saya merasa terpanggil untuk terus berkontribusi bagi Bantul. Melalui berbagai tulisan di sosial media. Sehingga teman-teman mendorong untuk ikut berpartisipasi dalam ajang pilkada Bantul 2020. Menjadi bakal calon wakil bupati.
Oleh sebab itu, sebagai warga Bantul, bismilah ijinkanlah saya untuk meluruskan niat. Dalam rangka mewakili populasi Bantul. Bukan sekedar mewakili kelompok-kelompok tertentu. Apalagi kepentingan pribadi.
Saya laki-laki, tapi ijinkan saya mewakili perasaan dan harapan para perempuan Bantul. Saya beragama Islam, tapi ijinkan saya mewakili aspirasi warga Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan aliran kepercayaan yang ada di Bantul.
Ormas saya Muhammadiyah, namun ijinkan saya juga mewakili perasaan dan harapan warga NU, persis dan ormas lainnya di Bantul.
Saya tinggal di Banguntapan, namun ijinkan saya juga mewakili warga di tujuh belas kecamatannya, 75 desa dan 933 dusun. Saya berusia 42 tahun, tergolong generasi X. Namun ijinkan saya mewakili generasi di atas saya (baby boomers) dan juga generasi adik-adik milenial.
Saya wiraswasta, namun ijinkan saya mewakili para buruh, petani, pedagang, karyawan, pegawai, PNS, guru, TNI/Polri, pengusaha, investor dan seluruh profesi yang ada di Bantul. Saya terlahir normal, namun ijinkan saya mewakili teman-teman, saudara-saudara yang mengalami kondisi disabilitas.
Bismillah, saya ingin mewakili Bantul dengan seluruh keberagamannya. Karena saya yakin kita semua menginginkan Bantul yang asyik. Bantul yang aman, sejahtera, yakin dengan inovasi dan kolaborasi. Projotamansari, sejahtera, agamis, demokratis.
Dan atas segala kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Salam, #BantulAsyik
(H. Setiya)
Mewakili Populasi. Saat kecil, saya tidak pernah sedikitpun bermimpi menjadi politisi. Bahkan ketika masuk dalam...
Dikirim oleh Setiya Jogja pada Senin, 02 Desember 2019