SENTIL PSI, Pengamat: Jangan Cuma Nyinyirin Anies, Berani Nggak Kritik Jokowi?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kasus Jiwasraya mendapat perhatian yang lebih dari Warganet di media sosial. Mayoritas  berharap persoalan gagal bayar polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya yang mengakibatkan negara merugi Rp 13,7 triliun harus segera diselesaikan.

Selain itu Warganet juga mempertanyakan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendadak puasa dari kritik. Padahal sebelumnya partai yang didominasi anak muda milenial asuhan Grace Natalie ini doyan sekali berpendapat, bahkan tak jarang cenderung nyinyir.

Alhasil warganet pun beramai-ramai membuat tagar di media sosial yang menyebut dengan hastag #PSImingkemSoalJiwasraya.

Terkait persoalan ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyampaikan pandangannya.

"Kasus Jiwasraya dan Bumiputera ini baiknya ditindaklanjuti, aparat hukum, tuduhannya sudah melebar kemana-mana, enggak bagus buat citra pemerintahan Presiden @jokowi bahkan PSI pun kena imbas trending #PSImingkemSoalJiwasraya jadi libur ngritik @aniesbaswedan deh," ungkap pria yang akrab disapa Hensat ini melalui Twitter pribadinya, Rabu 25 Desember 2019.

Cuitan Hensat ini bukan tanpa alasan, PSI memang diketahui gemar mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas segala kebijakan yang diambilnya.

Dalam wawancaranya bersama Kantor Berita Politik RMOL, Hensat yang juga merupakan Founder dari Lembaga Survei Kedai Kopi ini mengatakan PSI seharusnya berani berkomentar terhadap isu nasional dan jangan cuma main aman dengan mengkritisi Pemprov DKI.

Hensat juga menantang PSI untuk berani mengkritik Jokowi bila ada kebijakan dari mantan Walikota Solo itu yang tidak pro rakyat.

"Yah mungkin Anies adalah vitamin penambah energi bagi kader PSI, jadi segala hal tentang Anies bisa bikin mereka ngegas," sindir Hensat.

"Sementara Jokowi bagaikan AC yang membuat PSI nyaman, sejuk-sejuk menghanyutkan. Kalo kritik Jokowi takut hanyut menghilang," pungkasnya.

Sumber: RMOL
Baca juga :