[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Bintang sepak bola Arsenal Mesut Özil telah berbagi cuitan di Twitter, menyesalkan kurangnya kemarahan di dunia Muslim terhadap penindasan yang dihadapi oleh minoritas Uighur di Xinjiang.
“Di mana Muslim?” tanya pemain Jerman keturunan Turki itu.
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) December 13, 2019
Cuitan yang berisi ucapan selamat hari Jumat ditulis di atas latar belakang bendera Uighur. Ozil menyesalkan kurangnya persatuan di antara umat Muslim terhadap nasib Uighur yang menghadapi penganiayaan dan penyiksaan di tangan pemerintah Beijing.
Pemain itu mempertanyakan mengapa media Barat tampak lebih peduli dengan apa yang sedang terjadi di Xinjiang daripada publikasi dan penyiaran di seluruh dunia Muslim yang memilih untuk tetap diam.
Özil mengutip kata-kata Imam Ali, mengatakan bahwa jika seseorang tidak dapat menghentikan ketidakadilan, maka setidaknya seseorang harus menyebarkan berita tentang hal itu.
Bintang sepak bola itu juga menyerukan agar lebih banyak persatuan di antara umat Islam untuk menentang kebijakan asimilasi Cina yang disebut “kamp reedukasi” untuk Uighur.
Cina telah melakukan kebijakan represif yang menghambat kegiatan keagamaan, komersial, dan budaya bagi etnis Uighur, sebuah kelompok etnis Turki yang membentuk 45 persen dari populasi Xinjiang.
Sebanyak 1 juta orang, atau sekitar 7 persen dari populasi Muslim Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan luas kamp “reedukasi politik”, menurut penelitian AS dan PBB. Beijing mengatakan bahwa kamp-kampnya di Xinjiang adalah “pusat pelatihan kejuruan.”
September lalu, Human Rights Watch yang bermarkas di New York merilis sebuah laporan yang menuduh Beijing melakukan “kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia” terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. [Yeni Safak/Turkinesia]
Arsenal player Mesut Özil speaks out for the Uyghurs
— IlmFeed (@IlmFeed) December 13, 2019
"O Allah, help our brothers and sisters in East Turkestan" pic.twitter.com/pHkE2Gudk7