[PORTAL-ISLAM.ID] Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mempersilakan untuk mengkritik pemerintah. Akan tetapi, pengkritik juga harus memberikan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi.
"Boleh mengkritik, tetapi bisa memberikan jalan keluar," katanya, usai peluncuran buku "Cerita dari Sudut Istana" di Wisma Antara, Jakarta, Kamis 12 Desember 2019.
Politikus kelahiran Fakfak, Papua Barat, 25 Desember 1958 itu mengatakan kritik juga harus disampaikan secara santun, bukan dengan menghujat, menghina, atau mencaci maki. Menanggapi kritikan bernada nyinyir yang kerap disampaikan Rocky Gerung, Ngabalin mendoakan Tuhan memberikan hidayah agar segera sadar.
"Orang berilmu itu bukan orang yang pandai menghujat, mencaci maki, dan mendungu-dungukan orang," tegasnya.
Sebagai orang berilmu, kata dia, semestinya Rocky bisa lebih santun dan bertata krama, serta memilih narasi dan diksi yang baik dalam menyampaikan kritik.
"Kalau sampai dia mengatakan jangan-jangan Presiden tidak paham Pancasila, logika apa yang dipakai?" katanya, seperti dilansir Republika.
Pernyataan Ngabalin ini membuat warganet bereaksi keras.
"Kalau saya kritik masakan warung nggak enak, lantas saya harus carikan jalan keluarnya? Logika goblog. Pejabat digaji utk memecahkan persoalan, kami cuma meluruskan dg kritik kalian yg betulkan. Dasar ngabal abal. Koplak berjamaah," cuit @mbahtrejo.
"Kritik itu muncul karena kebijakan yg dibuat pemerintah dinilai tdk sesuai dng nalar sehat publik dan atau konstitusi yg berlaku. Nah klo mau, si pembuat kebijakkan lah yg hrs mengoreksi dan merubahnya. Tidak perlu minta jalan keluarnya dari yg mengkritik. Itu namanya ping pong," cuit @akigagah.
"Kalau sy kasih jalan keluarnya, saya aja yg jd pejabat , Bijimane? 😂," cuit @OmJinKoplak.