Bimaristan
OLEH: JAYA SUPRANA
Di bangku sekolah pada masa remaja, saya memperoleh pengajaran sejarah berdasar warisan penjajah Belanda yang lebih mengedepankan sejarah peradaban Nasrani ketimbang Islam.
Maka semula saya meyakini bahwa lembaga yang di Indonesia disebut sebagai "rumah sakit" berasal dari lembaga yang di Belanda disebut sebagai "ziekenhuis" dipelopori lembaga yang dikelola para biarawan Nasrani yang di Perancis semula disebut sebagai "hôtel-Dieu" (Penginapan Tuhan).
Hotel-Dieu kemudian disebut sebagai “hopital” yang di Inggris disebut sebagai “hospital “.
Bimaristan
Baru setelah mempelajari peradaban Islam, saya tersadarkan bahwa ternyata peradaban Islam memiliki peran penting dalam sejarah pengembangan rumah sakit yang oleh masyarakat Islam disebut sebagai Bimaristan (بیمارستان) bermakna "rumah penyembuhan orang sakit".
Di halaman Masjid Agung Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selama kemelut Ghazwat al-Khandaq, Nabi Muhammad SAW memerintahkan pendirian tenda khusus untuk memberikan pertolongan medis kepada para serdadu yang terluka.
Khalifah Ummayah al-Walid bin Abd al-Malik membangun Bimaristan pertama di Damaskus pada tahun 707 Masehi yang memilki staf dokter dan apoteker profesional.
Kemudian di Bagdad, Sultan Harun al-Rashid menginstruksikan tim pelayanan kesehatan di bawah pimpinan Jabril ibn Bukhtishu mendirikan Bimaristan.
Selanjutnya Bimaristan berkembang di Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Marokko, Turki, Spanyol.
Pengabdian
Bimaristan tidak difungsikan sebagai lembaga bisnis. Pelayanan Bimaristan gratis sebab honor para dokter dan perawat dibayar dengan dana wakaf maka juga tidak perlu ada BPJS.
Bimaristan melayani semua orang tanpa memandang latar belakang ras, agama, kewarganegaraan, atau jenis kelamin mereka.
Tujuan utama pengabdian semua dokter dan staf rumah sakit adalah bekerja sama menyehatkan para pasien.
Tidak ada pasien ditolak dan tidak ada batasan waktu bagi pasien rawat inap. Bimaristan wajib merawat kesehatan semua pasien sampai sepenuhnya pulih.
Pria dan wanita dirawat di bangsal yang terpisah tetapi diperlengkapi pelayanan yang sama.
Bangsal-bangsal dibagi menjadi penyakit mental, penyakit menular, penyakit tidak menular, pembedahan, obat-obatan, dan penyakit mata.
Pasien dirawat oleh perawat dan staf berjenis kelamin sama dengan pasien.
Medical Record
Bimaristan memiliki ruang kuliah, dapur, apotek, perpustakaan, masjid bahkan kapel untuk pasien Nasrani. Para musisi dan penyair diundang untuk menghibur para pasien.
Bimaristan bukan hanya tempat untuk merawat pasien namun juga berfungsi sebagai sekolah untuk mendidik dan melatih para calon dokter dan perawat.
Persiapan sains dasar dipelajari melalui tutor pribadi.
Bimaristan adalah lembaga pertama yang mengarsip medical record sebagai catatan tertulis perawatan medis para pasien.
Siswa bertanggung jawab dalam menyimpan catatan kesehatan pasien yang kemudian diedit oleh dokter serta dirujuk pada perawatan di masa selanjutnya.
14/12/2019
(Sumber: RMOL)
___
*Bimaristan is a Persian word (بیمارستان bīmārestān) meaning "hospital", with Bimar- from Middle Persian (Pahlavi) of vīmār or vemār, meaning "sick" plus -stan as location and place suffix. In the medieval Islamic world, the word "Bimaristan" was used to indicate a hospital where the ill were welcomed and cared for by qualified staff. [wikipedia]
orang yg suka baca sejarah pasti tahu, ketika Khilafah Islam menjadi super power dunia, eropa masih rembes dan dekil penuh mistik dan tahayul
— Sobirin (@WakSobirin) December 14, 2019