Keinginan menghadirkan kesetaraan kesempatan, menghadirkan rasa keadilan bagi warga Jakarta adalah ikhtiar yang berulang-ulang kami sampaikan.
Di Ibukota ini berkumpul warga dari segala penjuru. Keberagaman adalah bawaan kita masing-masing. Tanpa perlu diusahakan, keberagaman itu memang sudah otomatis ada. Tetapi persatuan itu tidak otomatis ada, persatuan itu perlu diusahakan. Persatuan adalah hasil usaha.
Di sebuah kota ada 3 ruang. Ruang Pertama di rumah, Ruang Kedua di tempat kerja atau sekolah; dan Ruang Ketiga adalah ruang bersama bagi publik.
Persatuan di ibukota ini dibangun dan dijaga lewat Ruang Ketiga yang dirancang untuk interaksi antar warga. Ruang ketiga itu kini dibangun dimana-mana. Mulai dari transportasi umum hingga trotoar, sebagai dirancang sebagai ruang ketiga, ruang yg digunakan interaksi bersama.
Di ruang ketiga inilah kita bangun perasaan kebersaman, kesetaraan, dan rasa keadilan.
Menjelang hari raya, Kami ingin agar setiap pemeluk agama bisa menyambut hari rayanya dengan keceriaan sesuai dengan tradisinya. Sebagaimana Umat Islam di Jakarta kini difasilitasi untuk boleh menjalankan tradisinya yaitu Takbiran keliling, umat Kristiani pun difasilitasi untuk menjalankan tradisinya.
Itulah yang melatarbelakangi kita memfasilitasi Christmas Carol sepanjang jalan Sudirman. Berkolaborasi dengan Paduan Suara Komunitas, Sekolah dan Gereja menyanyikan lagu-lagu menyambut peringatan hari Natal.
Tadi sore kami bersepeda menyusuri sepanjang jalan Sudirman, melihat dari dekat pelaksanaan Christmas Carol ini. Bahagia rasanya menyaksikan umat Kristiani bisa menyongsong sesuai dengan tradisinya.
Semoga rasa kesetaraan, rasa kebersamaan, pesan keadilan yang sedang dibangun ini bisa bermuara pada makin kuatnya persatuan dan kedamaian di Ibukota ini.
Jakarta ini adalah milik kita semua dan Pemerintah Ibukota juga hadir untuk semua.
Mari kita rawat baik-baik ikhtiar menghadirkuatkan persatuan di kota kita tercinta ini.
Jakarta, 19 Desember 2019
(Anies Baswedan)
