20.300 Ton Beras Rusak Bulog Dilelang, Negara Rugi Rp 138 Miliar


[PORTAL-ISLAM.ID]  Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) melelang kurang lebih 20.300 ton cadangan beras 'rusak' atau turun mutu.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi menyebut lelang beras yang telah disimpan selama 3 hingga 4 bulan tersebut dimenangkan oleh salah satu perusahaan industri lem furnitur.

"PT Zona Eksekutif Linier menjadi pemenang lelang terbuka beras turun mutu. Perusahaan industri lem furnitur tersebut menang dengan harga lelang Rp23,8 miliar rupiah. Saat dilelang, harga minimal (dipasang) Rp23,75 miliar rupiah," ungkap Tri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (23/12/2019).

Tri kemudian mengaku bahwa terdapat selisih harga antara harga beras yang dilelang dan harga beli beras yang dilakukan pemerintah

Berdasarkan paparannya, pemerintah membeli beras tersebut dengan harga sekitar Rp8 ribu per kilogram (kg). Sementara harga jual lelang hanya Rp1.172 per kg.

Harga tersebut memiliki selisih sebesar Rp6.828 dari harga beli atau total kerugian = Rp6.828/kg x 20.300 ton = Rp 138,6 Miliar.

***

Luar biasa, karena kesalahan hitungan stok dan pengadaan Impor. Akhirnya negara harus membuang uang sebanyak 138.6 Milyar. Nilai yang kecil bagi pejabat yang suka main fee dalam setiap proyeknya. Namun nilai yang fantastis bagi masyarakat. 

Dengan nilai sebesar itu, apa yang bisa didapatkan oleh masyarakat?

1. Mendapatkan jalan aspal dengan lebar 8m dan panjang 138km. 
2. Bisa membangun 1.386 rumah permanen bagi rakyat
3. Bisa renovasi gedung sekolah sebanyak 5.544 sekolah
4. Bisa membangun lebih 300 sekolah dipedalaman
5. Bisa membeli traktor tangan, untuk membantu petani sebanyak 1386 unit
6. Bisa membangun 70.000 unit jamban di daerah yang masih kekurangan jamban pada masyarakatnya.
7. Bisa membangun 46.500 unit bak/tanki penampungan air bersih di setiap desa. 
8. Bisa membeli 2,1 Milyar dus Indomie untuk korban bencana alam. 

Dan masih banyak yang bisa dihasilkan oleh uang senilai 138.6 Milyar jika digunakan untuk kesejahteraan rakyat. 

Sayangnya, negara kita terlalu sombong. Bernampilan bak anal sultan, tapi dibelakang pembukuannya penuh hutang.

Baca juga :