Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Pengamat internasional)
PM Malaysia Mahathir Mohamad, yang juga ketua KTT Kuala Lumpur, mengatakan kepala negara dari Qatar, Turki dan Pakistan sudah sepakat menghadiri KTT yang akan berlangsung pada 18 Desember hingga 21 Desember itu.
KTT Kuala Lumpur adalah sebuah harapan baru bagi umat Islam dan Arab yang selama 70 tahun terakhir larut dalam keterpurukan.
Yang gw sayangin Saudi harus absen dalam koalisi besar ini. Gimanapun Saudi adalah jantung umat Islam.
Kita harus pahami umat Islam dan Arab satu hal dan rezim hal lain. Makanya kita melihat rakyat Mesir antusias dengan KTT ini walau negara dikusai As-Sisi.
Beberap waktu ini gw coba membaca bagaimana respon umat Islam tentang KTT Kuala Lumpur nanti. Ternyata responnya sangat positif bahkan dari warga negara yang pemimpinnya memilih bersekutu dg Israel seperti Saudi dan Mesir.
Aliansi baru yang digagas @RTErdogan dan @chedetofficial ini lahir karena organisasi Islam maupun Arab gagal menjawab permasalahan dunia Islam. Misalnya Liga Arab, berdiri sejak 1945 dan telah melakukan 30 KTT tapi gagal menyelesaikan penjajahan Israel di Palestine.
Bahkan pemimpin2 Liga Arab menjadi operator Israel di lapangan. Kita bicara MBS atau As-Sisi misalnya, mereka menjadi sumber masalah dalam negara mereka sendiri. Bagaimana bisa diharapkan menjadi solusi untuk Palestine?
Begitu juga OKI, berdiri sejak 50 tahun yang lalu tapi pergulatan antar negara anggota lebih kental dibanding menghadirkan solusi bagi dunia Islam. KTT terakhir di Makkah sama sekali tidak memberikan solusi atas situasi dunia Islam dan Arab yang saat ini bergejolak.
Di sisi lain, Israel yg menjadi ancaman utama di dunia Arab dan Islam secara umum terus semakin kuat. Apalagi ketika negara2 anggota Liga Arab atau OKI ikut berdiri di pihak Israel seperti Saudi, UEA dan Mesir. Hampir mustahil Liga Arab dan OKI bisa dijadikan harapan ke depannya.
Padahal jika Netanyahu tumbang maka Trump akan ikut tumbang. Jika Trump tumbang maka MBZ (UEA) akan ikut tumbang. Jika MBZ tumbang maka MBS (KSA) ikut tumbang. Jika MBS tumbang maka As-Sisi, Haftar dan Asad akan ikut tumbang dan dunia Islam akan lega.
Masalahnya siapa yang bisa menumbangkan Netanyahu atau minimal berani melawan kejahatannya terhadap dunia Islam? Gw tertarik dg ide Tuan @chedetofficial (Mahathir) tentang KTT Islam terbatas yang akan melibatkan 5 negara di Kuala Lumpur Desember mendatang.
5 negara ini (Turkey, Malaysia, Pakistan, Qatar dan Indonesia) memiliki kekutan militer, ekonomi dan SDM yang bisa menjadi harapan lahirnya satu aliansi kuat menggantikan aliansi yang saat ini sudah eksis namun gagal.
Kalau ini sukses, dengan kekuatan Turkey, Qatar, Pakistan, Malaysia dan Indonesia peta politik dunia bisa berubah.
Gw punya pandangan, jika KTT ini berhasil dan resolusi yang disepakati serius digarap oleh negara anggota via semua jalur yang bisa mereka perjuangkan maka peta baru dunia akan muncul. Batas negara tidak akan begitu berarti dikalahkan oleh cita2 yang sama.
Dan ketika itu terjadi maka kekuatan utama yang saat ini mengusai dunia akan terusik. Amerika dan Israel adalah dua pihak yang paling pertama yang akan terusik. Walau nanti Saudi, UEA atau Mesir akan berpihak kepada Amerika tapi rakyat Saudi akan berpihak kepada kekuatan baru ini.
Kondisi seperti ini akan terjadi bahkan telah terjadi. Ketika Turkey, Malaysia dan Pakistan sepakat dalam issue Kashmir ketika itu pula Abu Dhabi dan Riyadh berdiri bersama India.
Bahkan PM India Modi dapat tanda kehormatan dari MBZ (UEA) sebulan pasca memanasnya hubungan India-Pakistan. Dubes UEA di New Delhi meyakinkan India bahwa negaranya mendukung penuh India terkait konflik Kashmir. Ini salah satu contoh kasus.
Terakhir tentang munculnya nama Indonesia dalam statement Tuan Mahatir terkait negara anggota KTT. Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang akan mengikuti KTT di KL Desember mendatang.
Sampai saat ini gw lihat pemerintah Indonesia belum benar2 tertarik dg aliansi baru ini. Tapi harapan Turkey, Malaysia, Pakistan dan Qatar begitu besar terhadap Indonesia. Bermodal militer dan ekonomi dari 4 negara tadi maka aliansi ini akan semakin kuat ketika Indonesia bergabung.
Dengan penduduk 260 juta yang hampir 90% muslim maka posisi aliansi ini akan semakin kokoh di dunia Islam bahkan internasional. Jika gw jadi @jokowi maka gw akan kejar bola yang dilempar Mahatir ini.
Telah terlalu lama Indonesia tertidur. Nama besarnya selalu disebut tapi perannya sangat terbatas. Sekarang waktunya Indonesia buktikan bahwah sbg negara dg penduduk muslim terbesar di dunia Indonesia siap berkontribusi lebih bahkan siap menjadi pemimpin.
Jika selama ini @jokowi bingung mau memulai dari mana maka @chedetofficial (Mahathir) telah tunjukkan cara memulainya. Tinggal sekarang Jokowi berani berkontribusi lebih atau masih setia ingin dikenal di negara2 Islam sbg negara pemasok PRT terbesar.
(Twit @hasmi_bakhtiar 26/11/2019)