[PORTAL-ISLAM.ID] KPK independen, iya begitu tertulis dalam nota pembentukannya. Independennya KPK ini menjadi kebanggaan dan menjadi kekuatan bagi dirinya dalam beraksi.
Dua hari kemaren, di KPK ada Ustad Abdul Somad memberi kajian. Saya pikir, dimasa berakhirnya pimpinan KPK lama akan membuat kajian sebagai penutup masa tugas mereka di akhir Desember nanti.
Sedikit heran kenapa KPK bisa mengundang UAS di tengah rilis daftar ulama yang direkomendasikan pemerintah tahun kemarin. Keheranan itu saya tepis dengan melihat hak istimewa KPK, yaitu Independen.
Kalau Independen, jangan kan UAS yang diundang. HRS pun boleh saja mereka fasilitasi untuk tausyiah didalamnya.
Kemarin, karena adanya ceramah UAS di KPK, Pimpinan KPK langsung bereaksi bahwa acara tsb bukan inisiatif mereka. Acara pengajian UAS hanya acara yang digagas oleh kelompok kajian di KPK. Dan pimpinan berpendapat acara tsb tidak sepengetahuan mereka.
"Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," kata Ketua KPK Agus Rahardjo, Rabu (20/11/2019), seperti dilansir detikcom.
Karena itu, pimpinan KPK akan memanggil pegawai KPK yang mengundang UAS.
Pemanggilan ini berkonotasi negatif. Seolah acara yang digagas dengan mengundang UAS adalah sebuah kesalahan dan haram dilakukan.
ADA APA DENGAN KPK?
Pemanggilan pihak yang mengundang UAS membuktikan ada intervensi pada KPK. Jika berkegiatan dalam internal yang gak berhubungan dengan kerja saja ada intervensi, bagaimana untuk kerja mereka?
Logikanya, untuk yang gak wajib aja ada tekanan. Pastinya sesuatu yang wajib mereka lakukan juga ada tekanan dan pesanan.
Indepedensi mereka bagi saya menyeluruh. Mengapa saat mendatangkan UAS harus ada pertentangan. KPK mendatangkan Muwafiq, seorang ulama NU dan adem-adem aja. Gak ada kehebohan setelah acaranya. Ada perbedaan perlakuan pada acara UAS dan acara yang mendatangkan ulama lain.
Atas kejadian ini, secara tersirat membuktikan bahwa KPK tidak lah benar merdeka dalam kegiatan mereka.
Sebagai yang pernah mendukung KPK, kok ada rasa kecewa atas perlakuannya pada UAS.
By Setiawan Budi [fb]