[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo diminta menjelaskan tudingannya kepada Ustadz Abdul Somad soal aliran. Dia menuding Abdul Somad tidak layak ceramah di KPK karena menganut aliran tertentu.
“Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kami semuanya begitu,” kata Agus di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Penulis dan praktisi media sosial Zara Zettira mempertanyakan pernyataan Agus tersebut di media sosial Twitter. “Aliran apa memangnya UAS ini? @KPK_RI ! Jawab!” cuitnya lewat akun @zarazettirazr, Kamis (21/11/2019).
Dia pun berasumsi jika KPK masih pilih-pilih orang hanya untuk ceramah, apakah ada yang menjamin bahwa Agus tidak pilih-pilih kasus dalam penindakan?
“Kalau soal tausiyah aja kalian membeda-bedakan ustaz dan bawa-bawa alasan ‘aliran’, mungkin kita harus percaya soal pilih kasus pun klean (kalian) beda-bedakan? BYE KPK, no penjelasan no sympathy no more. @KPK_RI,” cuitnya.
Menurut dia, Ketua KPK sudah mengkhianati pesan persatuan dengan mengkapling-kapling kelompok. Padahal, dalam berbagai ceramahnya, UAS tidak pantas disemati penganut aliran yang aneh.
“Bagi saya KPK sudah mengkhianati pesan persatuan dengan membuat kategori-kategori untuk penceramah agama semacam ini yang sebenarnya bukan tupoksi dari @KPK_RI itu sendiri. Kecuali KPK bisa jelaskan apa yang dimaksud aliran UAS dan kontroversi UAS,” katanya.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar juga ikut komentar atas pernyataan Agus. Ada banyak kasus yang belum diselesaikan di periode kepemimpinan Agus. Kenapa ia sibuk mengurusi masalah penceramah di KPK?
“Yang terhormat Mas Agus Rahardjo dan Pimpinan KPK. Sebelum berakhir masa bakti di KPK, sebaiknya tuntaskan kasus besar dugaan korupsi RS SW, Tanah DKI dibeli kembali Pemprov DKi, kasus BMW, kasus Transjakarta dan kasus besar lainnya, ketimbang urus Abdul Somad yang beri Tausiah di KPK,” kata sosiolog ini lewat akunnya @musniumar.
Sementara politikus Andi Arief menulis: “Materi ceramah UAS di KPK sampai saat ini belum ada indikasi masuk dalam ranah pidana, sedangkan ceramah Sukmawati di Polri ada potensi. Dua peristiwa di institusi hukum, sebetulnya kejujuran sikap ilmiah dan kritis kita diuji di sini, sikap politik simpan di lemari,” katanya lewat akun @AndiArief__
Asli KECEWA dgn pimpinan @KPK_RI
— Zara (@zarazettirazr) November 20, 2019
Yang seharusnya kalian urus itu KORUPTOR tapi soal tausiyah dan ustadz aja kalian RIBUT SENDIRI sampai harus koar2 di media semakin membuktikan ketidak profesionalan kalian dan adanya kepentingan2 tertentu.
Materi ceramah UAS di KPK sampai saat ini belum ada indikasi masuk dalam ranah pidana, sedangkan ceramah Sukmawati di Polri ada potensi. DUA peristiwa di institusi hukum, sebetulnya kejujuran sikap ilmiah dan kritis kita diuji di sini, sikap politik simpan di lemari.
— andi arief (@AndiArief__) November 21, 2019
Yth Mas Agus Raharjo dan Pimpinan KPK. Sblm berakhir ms bakti di KPK sebaiknya tuntaskan kss bsr dugaan korupsi RS SW, Tanah DKI dibeli kembali Pemprov DKi, kss BMW, kss Trans Jkt dan kasus besar lainnya, ketimbang urus Abdul Somad yg beri Tausiah di KPK. https://t.co/gkwsCnyhQj
— Musni Umar (@musniumar) November 21, 2019