Oleh: Dr. Moeflich Hasbullah
Lihat, betapa ironisnya isu radikalisme. Busuk Mawati diundang sebagai pembicara diskusi maksudnya justru untuk menangkal radikalisme, topiknya, "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme," Senin, 11 November 2019.
Gak nyadar, pembicaranya justru seorang radikal. Hasilnya, ketimbang diskusi malah terjadi radikalisasi forum diskusi itu hingga menjadi heboh nasional telah terjadi penistaan agama.
Forum itu sebenarnya telah menyebarkan radikalisme. Maka, selain Busuk Mawati, penggagas dan panitia diskusi itu harus dilaporkan semuanya telah meyelenggarakan kegiatan radikal dan melakukan penistaan agama. Busuk Mawati tak akan melontarkan ucapan radikalnya bila forum itu tidak ada.
Mengapa ironi itu bisa terjadi? Akibat terlalu bernafsu mengarahkan radikalisme pada Islam. Begitulah akibatnya. Memangnya Tuhan diam agama-Nya disebut radikal? Ya nggak lah. Emangnya Tuhan tidak tersinggung agama-Nya sebagai rahmatan lil alamin malah disebut radikal oleh para sekelompok cecunguk berwajah manusia?
Lihat, betapa ironisnya isu radikalisme. Busuk Mawati diundang sebagai pembicara diskusi maksudnya justru untuk...
Dikirim oleh Moeflich Hasbullah pada Sabtu, 16 November 2019