[PORTAL-ISLAM.ID] Mata Najwa edisi Rabu (20/11/2019) mengangkat topik RADIKALISME yang seperti menjadi agenda utama pemerintahan Jokowi Jilid 2.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mensinyalir radikalisme adalah proyek dimana umat Islam menjadi korban tertuduh dengan stigmatisasi dan labelisasi.
Dalam kesempatan itu Fahri memberi contoh terbaru bagaimana Ustadz Abdul Somad (UAS) ceramahnya di KPK dipermasalahkan, gara-gara stigma atau label bahwa UAS masuk daftar yang radikal.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu menegaskan seharusnya fokus pemerintah adalah membangun persatuan/rekonsiliasi sebagai modal membangun ekonomi dimana Presiden Jokowi di awal pemerintahan periode kedua menyampaikan visinya Gaji Orang Indonesia Rp 27 Juta per Bulan di tahun 2045.
Tapi yang terjadi pembantu-pembantu Presiden malah menggaungkan isu radikalisme. Akhirnya keributan dan perpecahan tak kunjung selesai.
Dialog Mata Najwa berlangsung panas.
Selengkapnya video:
[Cuplikan]
Debat Panas Mata Najwa! @Fahrihamzah Bela UAS Yang Ditolak KPK— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) November 21, 2019
Selengkapnya👉 https://t.co/JsLGPgraDv pic.twitter.com/gKBmZeHB0X
