[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerhati politik, M. Rizal Fadillah, memyebut Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, sepertinya ‘menyandera’ Presiden Jokowi. Akibatnya, Ahok bisa menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Rizal menilai langkah Jokowi melalui Menteri BUMN, Erick Thohir, mengangkat Ahok sebagai komisaris perusahaan plat merah adalah salah satu wujud sikap bebal dan tak berperasaan pemerintah. Rakyat semua tahu, Ahok mantan napi dan segudang masalah keuangan saat ia menjadi pejabat.
“Di Pertamina sendiri Serikat Pekerja menolak dengan aksi menyegel ruangan Komisaris Utama. Mereka khawatir pada track record Ahok ‘pemberang’ yang akan menjadi sumber kegaduhan,” kata Rizal melalui keterangan tertulis, Senin 25 November 2019.
Dia menuturkan bahwa umat Islam tidak dendam kepada penista Alquran. Namun umat tidak berkenan lada promosi Ahok, tentu sebelum melihat terlebih dahulu bukti ‘pengobatan’ atas perbuatan yang pernah menyakiti hari umat tersebut.
Ia menilai penghukuman di ‘Lapas Mako’ tidak memuaskan karena bernuansa melindungi dan memanjakan. Kebijakan pada Ahok dinilai sebagai gambaran dari ketidakadilan hukum. “Rezim tak adil dan tak berperasaan,” kata Rizal.
Dia mengatakan, ketika perasaan keumatan dan kerakyatan diabaikan dan yang ada adalah perasaan kekuasaan sendiri (otokrasi) atau kelompok (oligarki), maka Indonesia sebagai negara demokrasi benar-benar sedang terancam. Ideologi dan Konstitusi dimanipulasi.
“Kekayaan dan kekuasaan pun telah habis dibagi bagikan kepada ‘teman-teman’ sendiri,” ucap dia.