[PORTAL-ISLAM.ID] Rencana Presiden Jokowi menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di BUMN mengundang pro kontra. Kalangan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu atau FSPPB menolak masuknya politikus PDIP ini ke Pertamina.
Presiden FSPPB Arie Gumilar mengatakan secara gamblang alasan penolakannya. "Kami semua tahu bagaimana track record sikap dan perilaku yang bersangkutan, yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana, bahkan sering berkata kotor," katanya dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat petang, 15 November 2019.
Mantan Menteri Rizal Ramli juga menanggapi rencana pemerintah itu. "Saya bingung, Pak Jokowi cari masalah baru. Masalah udah banyak ditambahin lagi karena nunjuk Ahok," kata dia, 15 November 2019.
Hanya, tak sedikit pula yang mendukung Ahok untuk masuk BUMN. Jauh hari, Ahok pun telah menyadari soal persepsi masyarakat mengenai dirinya.
Ahok Pernah Pasrah
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah menyebut bahwadirinya sudah cacat. Pernyataan itu ia sampaikan berkaitan dengan kemunginan ia masuk kabinet.
"Saya tidak mungkin jadi menteri lah. Saya kan sekarang sudah cacat di republik ini, sudah tidak dikehendaki saya di posisi ini," kata Ahok usai menerima penghargaan Roosseno Award IX-2019 di Roosseno Plaza, Jakarta Selatan, 22 Juli 2019.
Menurut Ahok, banyak orang yang telah mencapnya sebagai penista agama. Hal ini berkaitan dengan kasus penistaan agama yang menyeret Ahok hingga masuk bui.
Belum lagi, kata Ahok, warga kelas menengah khususnya ibu-ibu marah dengan perceraian dirinya dengan Veronica Tan. Ahok lantas menikahi Puput Nastiti Devi, mantan ajudan Veronica. "Tadi saya katakan, bagi orang banyak saya dianggap penista agama, bagi yang menengah saya dianggap nikah lagi, ya sudah," ujarnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Ahok sebelumnya dalam video yang diunggahnya saat menjadi narasumber seminar di sebuah gereja di Samarinda, Kalimantan Timur. Video diunggah di akun Youtube Panggil Saya BTP, Rabu 17 Juli 2019.
"Game over saya sudah," kata pria yang kini ingin disapa BTP itu. Dia menilai tidak ada peluang lagi baginya di pemerintahan karena sudah diputus bersalah menghina agama mayoritas di Indonesia.
Sumber: Indonesiana