[PORTAL-ISLAM.ID] Tidak ada makan siang gratis akan selamanya menjadi adagium politik kekuasaan. Termasuk bagi Partai Demokrat jika ingin bergabung ke dalam Pemerintahan Jokowi.
Selama Megawati masih di belakang kekuasaan, akan sulit bagi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masuk ke lingkar kekuasaan.
Kecuali, jika Demokrat mengubur dalam-dalam melanggengkan kadernya ke kursi puncak kekuasaan, termasuk AHY yang digadang-gadang next leader pada 2024.
Sekuat apapun Demokrat menjalin komunikasi dengan Istana, tetap saja itu sulit terwujud.
AHY beberapa waktu lalu bahkan sudah sampai sowan kepada Jokowi, tapi toh tetap saja tidak ada kader Demokrat yang duduk di kabinet.
“SBY terindikasi tidak harmonis dengan Bu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan sejak Pemilu 2004,” ujar Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Anas RA, Kamis 24 Oktober 2019.
Dua hal yang menjadi faktor ‘gagalnya’ Demokrat masuk ke lingkar kekuasaan itulah, hubungan pribadi SBY-Mega dan ambisi Partai Demokrat berkuasa, yang membuat langkah mereka tersendat.
Sebaliknya, hubungan Mega yang kembali mesra dengan Prabowo Subianto menjadikan kejutan. Gerindra yang menjadi parpol pengusung utama Prabowo-Sandi justru mendapat dua tempat di kabinet.
Ini juga diyakini, tidak ada makan siang gratis. Diduga ada transaksi Istana dengan Gerindra hingga 2024 nanti.
Sumber: PojokSatu
