[PORTAL-ISLAM.ID] Kamu tuduh ambulans bawa batu dan bensin. Kamu sendiri lengkap banget: pentungan, perisai, helm, gas airmata, senpi, tank, water canon. Dan tuduhanmu hoax.
Kamu tuduh aksi ditunggangi provokator. Ternyata, kamu sendiri menyusup, berpura-pura jadi anak STM, memancing agar anarkis. Dan tuduhanmu hoax.
Kamu tuduh yang aksi barisan sakit hati pembubar negeri. Tapi yang ditangkap sebab korupsi, itu yang justru kamu lindungi. Dan tuduhanmu hoax.
Kamu bilang ulama radikal dan intoleran. Tapi kamu ajari generasi muda Indonesia kebencian dan amarah, membabi buta dan sadis. Dan tuduhanmu hoax.
Kamu tuduh yang aksi anarkis. Tapi video dan foto dimana-mana jelas. Kamu gelandang, kamu pukuli, kamu injak, kamu buat agar dia lebih menderita ketimbang mati.
Kami melihat tayangan itu, satu orang, tak berdaya, dikeroyok secara brutal. Dan kami bertanya-tanya, entah dosa apa yang dia buat hingga kamu semua kalap dengan kesadisan?.
Kami tak bertanya tentang kamu semua yang selalu jumawa bahwa kamu semua adalah didikan paling pancasilais, paling NKRI, kelakuanmu sangat mengiris hati.
Tak mudah menjadi polisi memang, karena itulah Allah akan memberikan banyak kebaikan pada mereka yang punya kekuatan lalu amanah, lalu berlaku baik.
Polisi, kamu semua manusia, sama seperti kami. Tak ada dari kami yang 100% benar, begitu juga kamu. Tapi yang jelas, berlaku brutal dan kasar itu salah besar.
Wamena menunggu apa yang kamu tunjukkan pada rakyat di malam ini. Begitu hebat kamu jahatnya pada mereka yang ingin bersuara, tapi kamu bungkam pada makar sebenarnya.
Dan aku, tetap mendoakan kamu semua. Karena tak ada manusia tanpa nurani, dan kami berharap, semoga Allah berikan kebaikan pada negeri ini.
Penulis: Felix Siauw