[PORTAL-ISLAM.ID] Pembunuhan puluhan warga luar Papua di Wamena, Jayawijaya adalah pelanggaran HAM berat. Dan sangat disayangkan kejadian tersebut tak bisa diantisipasi oleh pemerintah.
"Padahal kalau pemerintah mau mencegah terjadi kasus pembantaian tersebut tentu bisa dilakukan," kata Koordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa) Amirullah Hidayat, Rabu (2/10/2019).
Pemerintah punya perangkat intelijen seperti BIN, Bais dan Intel Kepolisian untuk mencegah kerusuhan dan pembunuhan tersebut.
"Salah satu tugas intelijen adalah melakukan pengumpulan bahan keterangan atau Pulbaket terhadap suatu kondisi yang akan terjadi, nah ini yang menjadi pertanyaan kasus seperti ini intelijen tidak berfungsi," ujar Amirullah.
Apalagi sebelum kejadian pembantaian itu, lanjut Amirullah, telah terjadi demonstrasi besar-besar, dan sudah mulai mencuat rasisme saat demo. "Tapi kok tidak diprediksi oleh pemerintah," ucap kader muda Muhammadiyah ini menyayangkan.
Jelas Amirullah, dengan kejadian yang sangat jelas dan telanjang ini, terbukti pemerintahan Presiden Jokowi tidak dapat memberi perlindungan hak hidup kepada rakyat.
"Padahal tugas pemerintah sesuai undang undang adalah melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia," imbuhnya.
"Saya yakin kalau kejadian ini terjadi di Jepang, Perdana Menteri dan jajarannya pasti akan mengundurkan diri dari jabatan, sebab rasa malu karena gagal melindungi rakyatnya," demikian Amirullah menambahkan. [RMOL]