[PORTAL-ISLAM.ID] Kenapa Pak Jokowi minta Pak Prabowo jadi Menhan, dan Pak Prabowo merendahkn diri mau jadi Menhan? Singakat saja, supaya budget yang diberikan APBN mulai tahun 2020 untuk beli Alutsista benar-benar dibelanjakan dengan baik dan benar. Lha yg sebelum -sebelumnya dari jaman reformasi gimana? Meneketehe 😁😁😁
Demikian disampaikan orang dekat Prabowo, Bu Naniek S Deyang di akun fbnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran yang terbesar dari semua kementerian yang ada.
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran Rp 127,4 triliun. Lebih besar dibandingkan posisi kedua yang ditempati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp 120,2 triliun.
Hal ini yang ingin diselamatkan Prabowo, seperti yang pernah beliau sampaikan saat Debat Pilpres lalu.
Sebagai purnawirawan TNI bintang tiga, Prabowo tahu betul seluk-beluk dunia militer. Prabowo menjelaskan masih banyaknya budaya 'ABS' (Asal Bapak Senang).
"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup, Pak.' Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," kata Prabowo di panggung debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).
Pak Prabowo selama hidupnya tidak pernah korupsi sepeser pun. Duit negara tidak pernah diembatnya, gak pernah nyusahin rakyat.
Soal tidak korupsi ini sdh dibuktikan oleh KPK saat mengecek hartanya sebelum bertarung dua kali menjadi Capres, dan satu kali menjadi Cawapres.
Harta pribadinya malah dikasih ke anak buahnya dan utk sosial. Mal Graha Cijantung itu aset miliknya yg diberikan ke Kopassus, Kostrad juga mencatat harta pribadi yg ditinggalkan saat beliau menjadi Pangkostrad (gak enak nyebut jumlahnya), Gedung Pencak Silat di Taman Mini plus hotelnya yg nilainya ratusan miliar sekarang itu juga diberikan ke Yayasan Pencak Silat.
Ada nggak pejabat yg kasih asetnya ke negara/yayasan/ anak buahnya, sekalipun pernah menjabat Presiden? Pretttt ! Yg ada numpuk harta.
Demikian disampaikan Naniek S Deyang.
