Besok Aku Akan Menikah
Tawwaq, begitulah dia biasa dipanggil. Masih belia usianya dan belum menikah. Layaknya pemuda Syam hebat lainnya, Tawwaq memilih jihad jalan hidupnya. Namun tetap ada yang berbeda dengan pilihannya.
Ia bergabung dengan brigade khusus yang disebut 'Ishabatul Hamra-Kesatuan Ikat Merah. Pasukan elit daripada jamaah jihad Haiah (HTS). Para personelnya memiliki skill tempur di atas rata-rata mujahidin biasa, dengan ikrar siap mati sebagai salah satu syarat masuknya. Mereka inilah yang biasa melakukan penyergapan dan inghimasy (mati-matian) ke posisi musuh.
Kita kembali kepada sosok Tawwaq. Sehari sebelum masuk dalam kancah pertempuran di front Hama, dengan wajah gembira ia berbicara kepada sahabat-sahabatnya:
"Para sedulurku, besok aku akan menikah."
Sahabat-sahabatnya yang mendengar itu terheran-heran. Karena belum pernah sekalipun mendengar meski selentingan, kalau Tawwaq mau nikah.
Maka bertanyalah mereka, "Lur, kapan kamu lamarannya? Mana besok terjun perang lagi."
Tawwaq menjawab dengan tersenyum, "Tadi aku bermimpi bahwa aku tengah melaksanakan pernikahan. Aku berkeyakinan di pertempuran besok aku akan menghembuskan nafas terakhir dan akan menikahi bidadari."
Sahabat-sahabatnya yang mendengar semakin takjub sembari berucap, "Aamiin."
Dan firasat Tawwaq benar adanya, di garis depan front bukit Utsman Hama ia bertempur. Hingga malakul maut datang menjemputnya sebagai seorang ksatria.
Rahimahullah wa taqabbalahu minasy syuhada, semoga Allah menyayangi dan menerimanya dalam barisan syuhada. Mengabulkan mimpinya untuk menikahi bidadari bermata jeli.
و لا نزكي علي الله احدا