[PORTAL-ISLAM.ID] Nadiem Anwar Makarim mundur dari CEO Go-Jek dan masuk kabinet.
(1) Investor Gojek harusnya kurang happy dengan berita ini.
Saat ini, Gojek benar-benar butuh fokus agar tak makin disalip Grab. Saat ini market share Grab sudah 60%. Kalau Grab jadi gabungkab Dana x Ovo, maka Gopay bisa limbung.
Posisi CEO Gojek lebih krusial daripada posisi menteri.
(2) Gojek butuh fokus yang amat tinggi. Kepergian Nadiem jadi menteri hampir pasti akan ganggu kelancaran operasi Gojek.
Investor sudah tanamkan triliunan. Lalu founder dan ceo resign, milih jadi menteri. Rasanya kurang afdol ya.
Semoga CEO baru Gojek memang juga bagus dan hebat.
(3) Saat ini Gojek sejatinya berada pada titik kritis. Kalau lengah, kelanjutan bisnis Gojek bisa terancam.
Takutnya, masa depan Gojek makin terjal jika Nadiem resign dari CEO. Keputusan dia untuk menerima jadi menteri, adalah keputusan yang sangat berisiko.
High risk.
(4) Harapannya adalah CEO baru Gojek yg akan gantikan Nadiem emang benar2 kapabel. Blm tau siapa.
Fyi, valuasi Gojek saat ini sdh Rp 100an triliun lebih.
Sayang sekali jika kinerja mereka menurun hanya gara iming2 jabatan menteri.
(5) Hingga saar ini road to profitability Gojek masih belum jelas (tokopedia jauh lbh jelas arahnya).
Baru Gofood yg hasilkan uang. Goride blm jelas.
Gopay masih bakar uang. Sekarang agak stagnan setelah promo cash back usai.
Masa depan Gojek masih jauh dari kepastian.
(6) Saat masa depan Gojek masih sangat rentan, kenapa foundernya malah milih resign hanya demi jabatan menteri.
Kehadiran founder/CEO sesungguhnya amat dibutuhkan di saat kritis spt ini.
Apa boleh buat. Keputusan sdh diambil.
Goodluck kang Nadiem!!
(7) Ada opini justru masuknya Nadiem jd menteri bisa bikin kebijakan yg menguntungkan/kondusif bagi Gojek.
Secara etika bisnis, cara itu kurang afdol rasanya. Conflict of interest namanya.
Cara itu juga kurang sehat bagi penciptaan iklim bisnis yg fair. Rentan disalahgunakan.
(Dari twit @Strategi_Bisnis 21/10/2019)
Investor Gojek harusnya kurang happy dg berita ini.— Strategi + Bisnis (@Strategi_Bisnis) October 21, 2019
Saat ini, Gojek benar2 butuh fokus agar tak makin disalip Grab. Saat ini market share Grab sdh 60%. Kalau Grab jd gabungkab Dana x Ovo, maka Gopay bisa limbung.
Posisi CEO Gojek lbh krusial drpd posisi menteri. pic.twitter.com/Dmst3OW12F