[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan didapuk menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin hari ini. Itu artinya, menurut Adi, sinyal yang dikirimkan Prabowo berupa kisah Abraham Lincoln dan William Seward akan terwujud.
"Saya merasa yakin Prabowo masuk, karena ada beberapa sinyalemen kuat. Ada tanda-tanda alam," kata Adi kepada Tempo, Senin, 21 Oktober 2019.
Dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Gerindra di Hambalang Rabu (16/10) lalu, Prabowo menyitir kisah Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln yang memberikan jabatan penting ke rival politiknya, William Henry Seward. Posisi yang diberikan adalah Secretary of State (Menteri Luar Negeri) yang merupakan posisi terkuat ketiga setelah presiden dan wakil presiden.
Posisi Menteri Luar Negeri ini juga termasuk triumvirat bersama Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri. Mereka adalah tiga serangkai yang akan menjalankan pemerintahan dalam kondisi darurat jika presiden-wakil presiden berhalangan. Seorang sumber Tempo mengatakan, cerita itu merupakan sinyal dari Prabowo kepada Jokowi.
Salah satu sinyalemen kuat menurut Adi adalah Gerindra tak mendapatkan satu pun kursi ketua komisi di alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Padahal Gerindra merupakan partai dengan perolehan kursi ketiga terbanyak di pemilihan legislatif 2019.
Gerindra hanya mendapatkan kursi ketua Badan Legislasi dan ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), serta sembilan wakil ketua. Menurut Adi, Gerindra tak mungkin menyerah begitu saja melepas kursi ketua komisi.
"Ini bukan perkara gampang. Biasanya pemenang ketiga itu mendapat jabatan strategis. Ini yang kemudian, saya merasa Gerindra terutama Prabowo akan didapuk menjadi menteri," kata dia.
Gerindra sebelumnya disebut-sebut mengincar kursi Menteri Pertahanan untuk Prabowo dan Menteri Pertanian untuk Edhy Prabowo.
Menurut Adi, jika sudah mendapat kursi Menteri Pertahanan, kemungkinan Gerindra tak akan mendapatkan portofolio kementerian lain. Sebab, kata dia, kursi Menteri Pertahanan merupakan posisi yang tinggi dan bisa dianggap setara dua kementerian lain.
"Menhan itu call yang sangat tinggi. Kalau sudah dapat Menhan, kemungkinan ya cuma itu," ucapnya. [Tempo]