[PORTAL-ISLAM.ID] Kata Moeldoko,
"Segala musibah datangnya dari Allah SWT... Musibah bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, dan di mana saja... termasuk musibah yang menimpa Pekanbaru, Riau, yang sedang terjadi juga datangnya pun dari Allah SWT," katanya.
Lawakan menteri Jokowi udah sering kita liat saat pembahasan sebuah masalah. Kapasitas menteri kayak gini, kok bisa2nya dijadikan corong pemerintah.
Baiknya, dalam pemilihan menteri besok di adakan ujian soal cerita ala anak SD untuk mengetahui sejauh apa imajinasi mereka bisa berkembang. Perlu juga tes fisik dan mengerjakan soal matematika saat napas ngos2an, hal ini di lakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pemikiran mereka di kala aliran darah dan degup jantung tidak stabil.
Sebagai perbandingan, kita ikutkan 3-6 orang yang berprofesi sebagai pemulung, tukang cendol, dan security pabrik dalam tes bersama mereka.
Kalau hasilnya jeblok, ya jangan sungkan mencoret kapasitas menteri demikian. Jangan karena nama besar, tapi otak dangkal lalu bisa mendudukkan mereka menjadi menteri menikmati uang negara tanpa mampu berpikir ke depan.
Moeldoko secara gak langsung menyalahkan Tuhan atas Bencana di negeri ini. Padahal, bencana itu datangnya dari ulah manusia.
Bagaimana mungkin Moeldoko bisa berpikiran kerdil macam itu ketika pihak aparat justru menemukan 180-an orang yang di tangkap karena melakukan pembakaran lahan.
"Emang Tuhan bisa di tangkap?"
Kalau menyalahkan Tuhan, maka pihak kepolisian gak perlu capek2 mengungkap siapa tersangka pembakaran. Tinggal nunjuk aja ke atas, selesai perkara. Pihak pengadilan pun gak perlu menyidangkan kasus kebakaran hutan dan lahan kalau tersangkanya adalah Tuhan.
"Case closed, berabe kalau memanggil Tuhan dalam persidangan."
Pernyataan Moeldoko adalah pernyataan kegagalan pemerintah dalam menanggulangi kasus kebakaran hutan dan lahan. 5 tahun menjalankan pemerintahan, gak membuat pemerintah saat ini belajar dari kesalahan dan pengalaman.
Menyalahkan Tuhan dan meminta Tuhan turunkan hujan.
Ajib banget cara kerja pemerintahan Jokowi. Luar biasa dan cerdas banget jalan keluar yang mereka tawarkan sebagai pemecah masalah karhutla.
Lagi-lagi cuma bisa menghela napas saat pemimpin yang begini malah memenangkan pemilu 2019. Indonesia darurat kebodohan selain darurat asap.
By Setiawan Budi [fb]
Manusia yg berbuat, Tuhan yg disalahin. Besok gua bakar rumah orang ah, kalo orangnya marah gua bilang aja sabar pak, ini musibah dari Tuhan 😂 https://t.co/6hgM367Ibo— Peter (@Peter_uthe) September 17, 2019
Suatu hari ada org membakar rumah pejabat KSP. Lalu pak rt setempat mengatakan, ini musibah dari Allah, bisa dtg kapan saja. Jgn mengeluh,jalani dgn ikhlas.— Uda Ragil 🌐 (@gilwiguna) September 15, 2019
Yang seperti ini dalam islam disebut sebagai paham jabbariyah, keluar dari ahlusunnah waljamaah.