[PORTAL-ISLAM.ID] Ada 11.000 penderita ISPA di Pekanbaru Riau, termasuk saya di dalamnya. Didominasi oleh anak-anak.
Sudah 2 hari sekolah diliburkan, dan hari ini tetap libur.
Penanganan kabut asap di wilayah Riau dan Pekanbaru bukannya makin baik malah makin runyam dengan meluasnya daerah yang terkena dampak asap.
Setiap hari helikopter yang membantu pemadaman asap dengan bom airnya wira-wiri di wilayah Pekanbaru. Setiap hari, tim penanganan kabut asap juga sudah turun ke lapangan untuk cepat tanggap menanggulangi. Tiap hari, petugas pemadaman juga sudah berjibaku dengan titik api. Setiap hari, masyarakat juga sudah ikut membantu di lokasi kebakaran untuk memadamkan.
Namun hasilnya tetap gak ada perbaikan .. kabut asap makin tebal, jarak pandang makin pendek. Tingkat penyakit saluran pernafasan semakin tinggi di wilayah Riau dan Pekanbaru.
Mau sampai kapan hal begini terus dipertahankan? Harus ada sanksi bagi aparat yang diberikan tanggung jawab menyelesaikan permasalahan ini. Bukannya tempo hari Jokowi mengancam akan pecat Kapolda dan pangdam, jika kabut asap tidak teratasi?
Kapolda Riau dan pandam Riau apakah masih aman di posisinya?
Demikian disampaikan Setiawan Budi di akun fbnya, Rabu (11/9/2019).
Sampai kapan Jokowi membisu?
Selasa (10/9/2019), Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) telah meminta Presiden RI Joko Widodo kembali turun-tangan mengatasi persoalan asap. Sebab, seperti tahun 2015 silam, persoalan asap ini sudah lintas provinsi dan pulau, serta menimbulkan isu regional antarnegara yang lagi-lagi membuat Indonesia bisa dipersalahkan.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar. Menurutnya, Presiden RI sudah sepatutnya turun tangan atas persoalan menahun yang terus terjadi di Bumi Lancang Kuning.
LAM Riau Minta Presiden Jokowi Turun Tangan
http://riaupos.co/mobile/208357-berita-lam-riau-minta-presiden-jokowi-turun-tangan.html
[Video 23 Agustus 2018: Jokowi Ancam Copot Kapolda dan Pangdam Yang Kebobolan Karhutla]