[PORTAL-ISLAM.ID] Satu persatu korban mulai berjatuhan akibat kabut bencana asap yang melanda Bumi Lancang Kuning. Tak hanya dari kalangan warga biasa, pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga terkena imbasnya.
Salah satu korbannya adalah Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger. Ia mengaku, kondisi kesehatannya menurun dampak dari terpapar kabut asap.
“Hari Kamis, pulang dari Pelalawan. Kondisi saya agak sedikit drop,” ujar Edwar Sanger, Senin 23 September 2019.
Atas kondisi itu, lanjut mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, dirinya mendapatkan pertolongan medis berupa bantuan pernafasan. Akan tetapi kata dia, tidak sampai masuk rumah sakit (RS).
“Saya harus dioksigen. kebetulan, anak saya dokter. Jadi dia yang ngerawat,” aku Edwar.
Ditambahkan Kepala BPBD Riau, dari hasil pemeriksaan kesehatan memang diminta untuk istirahat dalam beberapa hari ke depan. Tapi, lantaran tanggung jawab sebagai Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadan Satagas) Karhutla Riau, dia tetap menjalankan rutintas seperti biasanya.
Foto Edwar Sanger yang tengah sakit beredar dan viral di sosial media (sosmed). Dalam foto itu, terlihat Edwar yang mengenakan baju warna merah terbaring lemah di atas tempat tidur dengan alat bantu pernafasan terpasang di hidungnya. Pada foto itu, dia tak sendirian melainkan ditemani cucunya.
Tak hanya itu saja, Kepada BPBD Riau turut disindir menolak bantuan Anies Baswedan, kini terkapar karena ISPA (infeksi saluran pernafasan akut).
Disingung mengenai fotonya ramai menjadi bahan cemoohan warga Pekanbaru, Edwar Sanger enggan menanggapinya. “Saya serahkan kepada Allah, saya sudah memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
Sumber: Riaupos
Kabar sakitnya Kepala BPBD Riau ini ditanggapi oleh ribuan warganet. Umumnya mereka merasa iba dan mengaitkan sakitnya Kepala BNPB Riau dengan penolakannya terhadap bantuan Pemprov DKI Jakarta.
"sebetulnya ketua BNPB itu sayang banget sama utusan pak anis sbb dia khawatir mereka terkena ISPA, biarlah si edward saja yg terkena ISPA," cuit @Hasan49336769.
"Makan tu asap..!😁," cuit @Adjieboon1.
"Dibayar kontan ulah kesombongannya..," cuit @jokopujakesuma.
Seperti diketahui sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger menyebut, pihaknya tidak membutuhkan bantuan personel pemadam dari Pemprov DKI Jakarta. Alasannya petugas pemadam karhutla di Riau masih mencukupi.
Kata Edwar saat itu, titik panas juga tak banyak di wilayah Riau. Edwar sarankan bantuan dari DKI Jakarta dikirim ke daerah yang banyak titik api sehingga asap tak berdampak ke Riau.
Meski menolak, Edwar tetap berterima kasih pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melepas 65 personel Satgas Gabungan penanggulangan bencana karhutla di Kalimantan dan Sumatera. Personel gabungan terdiri dari pemadam kebakaran, dinas kesehatan, BPBD, Dinas Sosial dan relawan Jakarta. Satgas Bantuan ini akan ditugaskan selama 10 hari di Riau dan Kalimantan Tengah. Hal ini untuk membantu Karhutla di riau dan Kalimantan cepat padam.
Dibayar kontan ulah kesombongannya..— Gepeto Menggugat (@jokopujakesuma) September 23, 2019