[PORTAL-ISLAM.ID] Tiap hari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang oleh para pendukung Jokowi dan Ahok.
Kalau kritik dengan data yang benar sih memang bagus dan harus. Siapapun pemimpin harus dikoreksi atau diluruskan kalau salah atau menyimpang, atau kebijakannya gak bener.
Lah ini, soal polusi udara, ngomong PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), padahal PLTU itu bukan di wilayah DKI Jakarta, tapi di provinsi Banten dan Jawa Barat.
"Pak @aniesbaswedan di jakarta PLTU batubara yang jumlahnya 10 itu menyumbang fix polusi 33%. Bbrp lembaga menghitung 10 itu kebanyakan, kurangi 5 dan alih energy itu sdh untung banyak buat paru paru kita...," kicau akun @MarikaRahman_.
Kebiasaan mereka memang gitu. Yang penting serang Anies, kalau salah gak tau malu.
"Mbak, PLTU di sekitar Jakarta itu terletak di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dan yang membangun PLTU itu bukan Gubernur DKI," balas aktivis perkoataan @elisa_jkt.
"Bukan berarti PLTU itu ok. Tapi mendesak Gub DKI utk melakukan sesuatu terkait PLTU adalah naif. Yang perlu didesak itu pemerintah pusat. Plus orang yg Banten dan di Jawa Barat yang lebih dekat dengan PLTU. Ayo warga Banten & Jabar, nasibmu tak beda dgn Jakarta. Yuk bareng!" tambah @elisa_jkt.
10 PLTU berbahan bakar batu bara ini memang bukan di DKI, tapi di Banten dan Jabar.
Berikut datanya:
1) PLTU Lestari Banten Energi berkapasitas 670 MW [Provinsi Banten]
2) PLTU Suralaya unit 1-7 berkapasitas 3400 MW [Provinsi Banten]
3) PLTU Suralaya unit 8 berkapasitas 625 MW [Provinsi Banten]
4) PLTU Labuan unit 1-2 berkapasitas 600 MW [Provinsi Banten]
5) PLTU Merak Power Station unit 1-2 berkapasitas 120 MW [Provinsi Banten]
6) PLTU Lontar unit 1-3 berkapasitas 945 MW [Provinsi Banten]
7) PLTU Lontar Exp berkapasitas 315 MW [Provinsi Banten]
8) PLTU Babelan Bekasi unit 1-2 berkapasitas 280 MW [Jawa Barat]
9) PLTU Pindo Deli dan Paper Mill II berkapasitas 50 MW [Jawa Barat]
10) PLTU Pelabuhan Ratu unit 1-3 berkapasitas 1050 MW [Jawa Barat]
Ini pernah disampaikan Gubernur Anies dan didukung WALHI.
Lembaga swadaya masyarakat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut salah satu penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Walhi bersama Greenpeace pada 2017 silam diketahui setidaknya terdapat 10 PLTU berbahan bakar batu bara yang tercatat menyumbang polusi di Jakarta.
Walhi sendiri menilai emisi dari PLTU yang berbahan bakar batu bara itu menyumbang sekitar 20-30 persen polusi udara di Jakarta.
10 PLTU tersebut seprti yang disebutkan di atas. Berlokasi di provinsi Banten dan Jabar.
Bukan Jakarta bong!!!
Walhi: 10 PLTU Batu Bara Sumbang 30 Persen Polusi Jakarta
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190716161616-20-412627/walhi-10-pltu-batu-bara-sumbang-30-persen-polusi-jakarta
Udara Jakarta di Tengah Kepungan PLTU Batu Bara
https://kumparan.com/@kumparannews/udara-jakarta-di-tengah-kepungan-pltu-batu-bara-1qxEu66HSJ2
Mbak, PLTU di sekitar Jakarta itu terletak di Provinsi Jawa Barat dan Banten.— Elisa (@elisa_jkt) August 1, 2019
Dan yang membangun PLTU itu bukan Gubernur DKI. Karena itu dalam gugatan, kami turut menggugat pemerintah pusat.
Dan penyumbang polusi terbesar itu transportasi. https://t.co/YBEiPLcbJp
Bukan berarti PLTU itu ok. Tapi mendesak Gub DKI utk melakukan sesuatu terkait PLTU adalah naif.— Elisa (@elisa_jkt) August 1, 2019
Yang perlu didesak itu pemerintah pusat. Plus orang yg Banten dan di Jawa Barat yang lebih dekat dengan PLTU.
Ayo warga Banten & Jabar, nasibmu tak beda dgn Jakarta. Yuk bareng!