[PORTAL-ISLAM.ID] Sejumlah pengurus dan pimpinan Partai Bulan Bintang (PBB) menemui Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (1/8/2019). Peristiwa ini menarik perhatian media karena sebelumnya partai gurem lainnya juga melakukannya, seperti PSI dan PKPI yang sama-sama tak lolos ke Senayan.
PKPI sendiri terang-terangan mengaku mengajukan sejumlah nama untuk turut serta dalam kabinet KIK jilid II. “Kami mendapat sinyal sangat positif dari Bapak Presiden. Dan kami juga telah mempersiapkan kader-kader terbaik untuk berada di pemerintahan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” kata Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, akhir bulan lalu.
PBB dalam pertemuan ini mengaku untuk bersilaturahim dan membahas pembangunan bangsa kedepan.
“Pertemuan sifatnya silaturahim saja dengan Pak Presiden usai Pemilu dan Pilpres. Pak Jokowi mengatakan terima kasih kepada PBB yang sudah membantu beliau dan juga keaktifan dari kami semua dalam sidang di Mahkamah Konstitusi,” kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra usai bertemu Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (1/8).
PBB menurutnya, akan mendukung program pemerintah dan bersedia membantu di masa depan dalam menyukseskan pembangunan bangsa.
Terkait kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden sebagai hak prerogatif Presiden.
“Kita tahu di PBB ini ada banyak tokoh-tokoh yang sangat pantas untuk masuk pemerintahan, untuk kabinet maupun jabatan-jabatan yang lain. Jadi tidak spesifik, kami serahkan kepada bapak Presiden,” jelas Yusril.
Para pengurus PBB memasuki halaman Istana Negara, Jakarta pada sekitar pukul 13:30 WIB. Mereka diwawancara oleh media yang menanti di halaman Istana Negara pada sekitar pukul 15:15 WIB.
Merapatnya sejumlah partai gurem ini mendapat sindiran dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan menilai partai-partai koalisi Joko Widodo-Ma’ruf yang tak lolos parlemen harus sadar diri tak mengajukan kandidat menteri. “Ya kan masih banyak posisi lainnya,” ujarnya. (Inside)