[PORTAL-ISLAM.ID] Padamnya listrik hari Minggu 4 Agustus 2019 bisa jadi merupakan yang terparah dalam sejarah PLN. Kemungkinan itu muncul kalau kita bandingkan dengan mati listrik pada 18 Agustus 2005 silam.
Hari ini mati listrik berlangsung di sebagian Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mati total berlangsung di Jakarta dan Banten.
Dalam hitungan kasar, mati listrik hari ini bermula pada sekitar pukul 11.50 WIB. Lalu, PLN mengklaim listrik mulai menyala kembali untuk sebagian wilayah sekitar pukul 21.30 WIB. Itu berarti mati listrik berlangsung selama sekitar 10 jam. Bahkan ada yang lebih.
Mari kita bandingkan kejadian hari ini dengan "bencana" serupa pada 2005 silam. Mungkin sudah banyak orang yang lupa bahwa empat belas tahun silam pernah terjadi mati listrik parah.
Selama ini orang mengenang peristiwa padam listrik Jawa-Bali yang berlangsung pada 18 Agustus 2005 sebagai bencana listrik terburuk, terparah dalam sejarah, dilihat dari jumlah orang yang terdampak.
Wikipedia mencatat, Mati listrik Jawa-Bali 2005 merupakan sebuah peristiwa mati listrik yang terjadi pada 18 Agustus 2005 di Indonesia, di mana listrik di Jakarta dan Banten mati total selama tiga jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Mati listrik ini terjadi akibat kerusakan di jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.
Mati listrik ini dialami oleh 120 juta orang dan menjadi mati listrik terbesar dalam sejarah Indonesia.
Bagaimana dengan mati listrik hari ini? Belum ada hitungan berapa juta orang yang terdampak. Namun dari durasinya jauh lebih lama dari bencana 2005.
Kompensasi terbaik atas pemadaman listrik selama 11 jam ini, pejabat terkait MUNDUR.— Jusman Dalle (@jusdalle) August 4, 2019
Pengurangan tagihan atau diskon token, menghina pelanggan. Tidak semua orang bisa dibeli demi kompromi.