Fahri Hamzah: Pemindahan Ibukota Negara Terkesan Sebagai Agenda Segelintir Orang, Bukan Kepentingan Nasional


[PORTAL-ISLAM.ID]  Siang ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur. Ibukota baru tersebut akan berada di dua kabupaten, yakni Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

"Lokasi ibukota baru yang paling ideal adalah di kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian kabupaten Kuta Kartanegara di Kalimantan Timur," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 26 Agustus 2019.

Menanggapi kabar perpindahan tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi tajam.

"Pemindahan ibu kota Terdengar tidak enak... Terkesan sebagai agenda segelintir orang... Bukan kepentingan nasional...," cuitnya lewat akun twitternya @Fahrihamzah.

Kicauan Fahri Hamzah ini pun ditanggapi warganet.

"Terkesan ambisius dan ada agenda tersembunyi, entah cairnya komisi bila proyeknya jalan, dana besar dari hutang 1% saja lumayan, menjebak Indonesia agar terus berhutang ke cino, nyari tempat jarahan baru sbb Jakarta sudah tdk menguntungkan karena ada Goodbener AB & pengalihan isu," cuit @wonganee.

"Pak fahri kami tau pak presiden tak sepintar apalagi tampan kyak pak @anisbaswedan tolong sampaikan kpada bliau,kmi ini butuh kesejahteraan ekonomi bukan ibukota baru. Bikin ibukota baru bagus,tapi akan lebih bagus tidak menambah hutang negara untuk hal2 receh. Terimakasih," cuit @novembergadis.

"Pen bikin lokasi para kapitalis bersemayam dengan nyaman 😊," cuit @Wishnudwii.

Sebelumnya, isu perpindahan ibukota baru ini sudah dipastikan Jokowi saat membuka Rapat Terbatas tentang Pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, awal bulan ini.

Berdasarkan data Bappenas, dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru sekitar Rp486 triliun.
Baca juga :