Ekonomi RI Tumbuh 5%, Ekonom UI: Tanpa Presiden Pun Bisa


[PORTAL-ISLAM.ID]  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3 persen pada 2020. Target tersebut terbilang stagnan alias mandek karena angkanya serupa dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya," ungkap Jokowi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8).

Seperti diketahui dalam rentang 5 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertumbuhan ekonomi RI masih stagnan di kisaran angka 5%-an. Padahal janji yang disampaikan saat kampanye pilpres 2014 adalah 7%.

Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, angka 5% pada pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan angka yang natural saja terjadi. Artinya, tanpa perlu campur tangan pemerintah pun angka bisa dicapai.

"Kita bicara dulu kondisi perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi 5%. Kalau 5%, itu berarti pemerintah tidak kerja. Pertumbuhan ekonomi 5% itu adalah natural road," kaa Faisal, seperti dilansir detikcom.

Dengan kata lain, keberadaan pemerintah tak banyak berdampak pada perekonomian nasional. Sehingga menurutnya, pemerintah harusnya bisa bekerja lebih keras mendongkrak perekonomian RI.

"Tanpa presiden atau tanpa Kemenkeu juga itu akan 5%. Kita sebenarnya butuh the big push (usaha keras)," tandas dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2014 ekonomi nasional hanya mentok di kisaran 5%-an. Pad tahun 2014, ekonomi RI tumbuh 5,02%. Lalu di 2015 hanya 4,79%. Pada 2016 realisasi pertumbuhan ekonomi ada di 5,02%.

Selanjutnya, di 2017, ekonomi RI tumbuh 5,07%. Terakhir di 2018, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,17%.

Dan di tahun 2019, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 hanya 5,05 persen secara tahunan atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mantan Menko Perekonomian Dr. Rizal Ramli mengatakan semestinya pertumbuhan ekonomi Indonesia naturalnya 6-6,5%.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli saat diskusi di acara Indonesia Business Forum tvOne Rabu (14/8/2019).

[Video]
Baca juga :