[PORTAL-ISLAM.ID] Pepih Nugraha, alinea terakhir dari tulisan pepih yang ber, “Hahaha Cuma Cuma”. Sangat memikat hatiku, sehingga membuat aku mengambilnya jadi judul tulisanku, "TETAP CINTA PRABOWO? SAYONARA PRABOWO ? ATAU MANGGUNGKAN ANIES".
Sebelum melanjutkan tulisan ini, aku mau mengucapkan terima kasih, karena Pepih sudah jalan-jalan ke timeline kami. Semoga bahagia dengan ber”hahaha”nya. Juga berterima kasih, Pepih sudah masuk ke bilik opini kami dan melihat bahwa penghuni bilik opini itu para Korban Pemberangusan FB.
Pada tanggal 19 Juni 2019, aku membuat WAG “Korban Pembrangus FB”. Dari bincang-bincang di sana, akhirnya tanggal 27 Juni, kami ketemuan dan sepakat membentuk Bilik dalam sebuah web tempat kami menyampaikan opini kami. Tanggal 15-07-2019 jam 07. Bilikopini.com kami luncurkan.
Jadi kami terbentuk bilikopini.com bukan karena kecewa pada pertemuan Prabowo Jkw di MRT Lebak Bulus. Tapi perasaan senasib, karena Pemberangusan Akun kami di FB. Dan kami tidak perlu melakukan tindakan heroik seperti anjuran pepih dengan mengucapkan, Aufwieder sehen, Mark. Karena kami tahu, ini bukan kebijakan Mark.
Berawal dari rasa kaget. Gara-gara akunku yang telah berusia 10 tahun 5 bulan, hilang! Postingan terakhirku disana, tentang kunjunganku ke polda metro jaya membezuk Ratna Sarumpaet.
Begitu marahkah kalian, pada seorang Ratna Sarumpaet? Yang hanya satu kali berbohong dan kebohongannya itu tidak merugikan APBN. Sementara orang yang berkali-kali bohong dan membuat ekonomi gagal meroket dan nyungsep, hancur. Hutang menumpuk luar biasa, tagihan BPJS yg tak terlunasi, dana haji dipakai, harga sembako meningkat. TDL naik berkali-kali, BBM naik berkali-kali, tarif tol naik dan naik lagi. Kalian sanjung-sanjung!
Kekagetan itu berubah marah. Aku harus berbagi marah ini kepada teman-teman yang juga diberangus akunnya di FB. Jadilah kami segerombolan para Korban Pemberangusan FB. Hingga akhirnya kami sepakat, membuat sebuah bilik tempat kami berbagi beropini. Jadi bukan karena kecewa pada pertemuan Prabowo dan JKW di MRT Lebak Bulus.
Aku merasa senang sekali karena Pepih mendapat hiburan cuma-cuma, pasca pertemuan PS -Jkw setelah jalan-jalan ke timeline kami.
Sama seperti Pepih, kami juga merasa senang, mendapat hiburan cuma-cuma yang sudah kami ramalkan akan terjadi, yaitu rebutan kursi diantara koalisi yang Pepih dukung.
Dan “Hahaha Cuma-cuma” kami itu, bagaikan bibit dinamit tawa yang siap meledak dengan terjadinya pertemuan PS – JKW di MRT Lebak Bulus! Akankah mereka kehilangan kursi yang sudah mereka idam-idamkan? Berapa banyak mereka akan kehilangan kursi paska pertemuan PS Jkw? Kursi apa sajakah? BUMNkah untuk Sandi yang pakar membenahi perusahan rusak ? Agar Garuda, Pertamina, Krakatau Steel, Bank-bank BUMN dll, kembali sehat dan menghasilkan keuntungan yang bagus dan bisa bersaing dengan perusahaan Tingkat Internasional. MENKEU kah untuk Rizal Ramli yang pakar Keuangan? Fadli Zon, Sudirman Said, Chusnul Mar’iyah, Rocky Gerung, dapat kursi jugakah? Hahahahaaaaaa … membayangkan kegalauan mereka saja sudah bikin ketawa ngakak cuma cuma!
Hahahahahaahaaaaa … Sesama mereka saja, sudah rebutan kursi.
Setelah bergabungnya PD dan PAN, kegalauan mereka semakin tidak bisa disembunyikan lagi ! Apalagi dengan masuknya Gerindra !!! Sungguh “Hahahahaaa yang cuma-cuma untuk kami…
Jika diukur tingkat “Hahahaaaa kami dengan Pepih, sepertinya lebih ngakak Hahahaaaa kami dibandingkan Hahaha Pepih.
Kami pendukung pak Prabowo. Bukan Pengikut pak Prabowo. Selagi kebijaksanaan dan keputusan yang diambil pak Prabowo sejalan dengan pemikiran kami, akan kami dukung. Tapi jika tidak sejalan, maka akan kami kritik untuk masukan agar pak Prabowo tahu, dasar-dasar keberatan kami atas keputusan beliau.
Jika kemudian kami dapatkan kebijaksanaan atau keputusan pak Prabowo itu adalah yang terbaik untuk negeri ini, tentu kami akan dukung kembali pak Prabowo. Dan semua itu karena kami mencintai pak Prabowo.
Tetapi jika ternyata keputusan pak Prabowo itu benar-benar melukai rasa kemanusiaan kami karena bersama pemilu ini, ada sekitar 700 nyawa melayang. Akankah sia-sia?
Maka kami akan berkata, Sayonara Pak Prabowo.
Disinilah perbedaan cebong dan kampret yang tidak diketahui Pepih.
Cebong : Pengikut jokowi
Kampret : Pendukung Prabowo.
Sebagai Pengikut, mereka takut mengkritik orang yang diikutinya karena takut kualat. Sedangkan pendukung, mereka berani mengkritik orang yang didukungnya jika mereka salah menurut ilmu dan pengetahuan dia dan mereka tidak takut kualat karena dasar kritikan mereka adalah, mengingatkan kepada yang hak. Memberi masukan. Dengan dasar tawashshaubil haq tawashshaubil sabr. Itu adalah suruhan Tuhan Jika kita tidak mau melakukannya, maka kita termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Jadi, kami tidak takut kualat. Karena itu suruhan Allah Tuhan kami, lewat ayat Al -Qur’an Al-‘Asr ayat 3.
Pepih menuduh kami, kehilangan bidikan karena jkw manggung 5 tahun lagi dan bukan lagi musuh Pak Prabowo.
Maaf Pepih, pengetahuan anda tentang pak Prabowo terlalu minim. Slogan Pak Prabowo itu adalah, “Satu musuh sudah terlalu banyak”. Jadi pak Prabowo tidak pernah menganggap Jkw sebagai musuh. Anda berhalusinasi berat! Hahahahaaaaa.
Oh ya … apakah pepih yakin ? Jkw akan manggung 5 tahun lagi? Ingat. Dia belum dilantik. Dan umur, siapa yang bisa menebak dengan tepat?
Aku ingin tutup catatan saya ini dengan membahas kekhawatiran pepih yang membuat dia ngakak lagi. Karena menurut pepih, 2024 Anies akan manggung dan pak Prabowo ikut nyalon lagi, “Apa gak tengkar sesama teman sendiri, berebut pilih Anies atau Prabowo hohoho
Tahun 2024 insya Allah Emak-Emak sudah boleh duduk goyang-goyang kaki di rumah, sambil nonton TV, melihat mas Anies di arak keliling Indonesia oleh para Suporter sepak bola seluruh Indonesia beserta, para milenials.
Dan Pak Prabowo, jadi timsesnya yang sudah sangat tahu trik-trik kecurangan lawan yang akan menjegal mas Anies untuk tampil sebagai RI1
Hohoho lagi untuk Pepih.
Penulis: Maya Amhar