[PORTAL-ISLAM.ID] Wacana rekonsiliasi ramai diperbincangkan usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Rekonsiliasi diartikan sebagai pertemuan antara Jokowi dan rivalnya, Prabowo Subianto untuk meredam polarisasi selama pilpres berlangsung.
Namun demikian, tidak sedikit yang mengartikan hal tersebut sebagai upaya Jokowi untuk merangkul partai-partai yang bersebrangan masuk dalam koalisi.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tidak setuju jika rekonsiliasi diartikan sebagai jalan untuk bergabung ke lingkaran istana.
Menurutnya, rekonsiliasi sebatas silaturahim yang dilakukan karena semua proses-proses pemilu sudah selasai.
“Lalu katakan, selamat saya tetap oposisi yang akan mengkritik Pak Jokowi,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Ahad 7 Juli 2019.
Hal ini tentu akan berbeda arti jika rekonsiliasi bertujuan untuk berbagi jatah kursi dan merapatkan barisan ke koalisi pemerintah.
“Jika bertemu untuk dukung lalu mendapat posisi kursi bergabung ke koalisi, itu namanya akuisisi. Bedakan antara silaturahim dan akuisisi,” tegasnya.
Sumber: RMOL