[PORTAL-ISLAM.ID] Menjadi oposisi baginya suatu kehormatan. Hal yang baru bagi budaya politik di Indonesia terutama para jajaran elitenya.Perjalanan kaum muda yang menjadi elite kerap mengekor pada senioritas oligarki seniornya. Sandi menghalau itu.
Lihatlah politisi yang dadakan muncul atau kaum muda yang menjabat sekarang, mereka maklon dari jaringan oligarki seniornya. Partai politik memang ladangnya oligarki mengikuti logika Robert Michels.
Kaum muda memang by nature selalu "oposan" pada sesuatu yang tidak benar dan mengenakkan isi hatinya. Pada diri kita begitu di kala usia jelang 20-40an.
Tentang Rumah Siap Kerja
Tentang gebrakan Rumah Siap Kerja adalah gebrakan ke dua, kelanjutan dari gerakan OKOCE yang ia besut bersama Anies Baswedan di kontestasi politik Jakarta. Karena menang OKOCE by nature menjadi janji politik Anies (minus Sandi) karena mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur.
Kalau kita singgah di PTSP Gedung DKI Jakarta di lantai paling atas lantai 5 ada ruang OKOCE bersebelahan dengan mesjid ruang kantornya.
Lalu bagaimana dengan Rumah Siap Kerja? karena kalah maka pada posisi oposisi tak jadi program nasional. Lalu bagaimana Rumah Siap Kerja bergerak? sebatas pelatihan dan motivasi kah? penyaluran kaum milenial pada minat bakat yang konkritkah? artinya dikaryakakan? masih kita tunggu.
Skirrling membagi empat kategori oposisi pada suatu sistem politik. Pada diri Sandi dan Rumah Siap Kerja masuk kategori Oposisi Spesifik. Seberapa spesifik Rumah Siap Kerja mampu membuka seluas luasnya lapangan kerja bagi kaum milenials Indonesia?
Luar biasa semangat Sandi. Ia tidak punya kewajiban itu sebetulnya. Tapi ia dalam pengakuannya ingin mengubah budaya politik kita.
Kaum muda milenials dihadapkan pada seretnya aliran cashflow negara. Indikatornya adalah, untuk posisi rektor perguruan tinggi negara harus impor? LBP marah-marah garam impor. Tapi rektor mau impor dia diam.
Kembali ke gaya oposisi Sandi yang spesifik pada satu isu lapangan kerja. Akan menarik jika Rumah Siap Kerja bukan saja wadah kumpul hahahihi atau sibuk maen gadget dan atau olah raga. Tapi meluaskan pada kajian kajian dan aksi aksi konkrit terkait isu lapangan kerja. Karena menjadi oposisi spesifik butuh pegetahuan spesifik memenuhi janji-janji politiknya. Di situlah negara kuat dalam arti yang sehat demokrasinya.
Penulis: Soemantri Hassan