[PORTAL-ISLAM.ID] Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta Polri mengungkap pelaku lapangan penyiraman air keras dalam rilis hasil investigasi tim gabungan bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Rabu (17/7) siang ini.
Pengungkapan aktor di lapangan menurutnya bisa jadi langkah awal mengungkap detail perkara penyiraman air keras yang menimpa dirinya, April 2017 silam.
"Saya berharap hasilnya bisa mengungkap pelaku lapangan," ujar Novel saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Rabu, seperti dilansir CNNIndonesia.
Novel pun membandingkan penanganan kasusnya dengan pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Ahmad Khashoggi. Kata dia, seharusnya Polri dapat belajar dari langkah kepolisian Turki dalam mengusut kasus pembunuhan Kashoggi.
Tuntasnya penanganan kasus Kashoggi, tutur Novel, karena pengungkapan dimulai dengan memantau langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan mengejar pelaku lapangan.
Mereka, tambah dia, menghindari hal-hal yang dapat mengaburkan pokok perkara, seperti diumumkannya motif, motif politik, spekulasi, dan keterlibatan seseorang di dalam proses penanganan.
"Nah, kita semestinya bisa mencontoh itu. Masa polisi Indonesia kalah dengan polisi Turki? Saya tidak yakin kalah, saya yakin lebih baik dari polisi Turki," ujar dia.
Tim gabungan pengusutan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan hari ini memaparkan hasil investigasinya.