[PORTAL-ISLAM.ID] Pertemuan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo di stasiun MRT beberapa waktu lalu memunculkan pertanyaan besar. Salah satunya menyangkut nasib Habib Muhammad Rizieq Shihab yang kini berada di Arab Saudi.
“Apa dan bagaimana nasib yang akan terjadi pada Habib Rizieq di masa datang sangat tergantung pada kedua tokoh tersebut,” ujar Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin 15 Juli 2019.
Sebelumnya disebutkan, syarat terjadinya rekonsiliasi antara dua tokoh tersebut adalah pemulangan Habib Rizieq ke Tanah Air. Oleh karena itu, Lieus meminta kedua tokoh negarawan itu untuk segera memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia tanpa syarat apapun.
“Sebagai presiden, Pak Jokowi dapat meminta Habib Rizieq untuk pulang tanpa syarat apapun. Sedangkan Pak Prabowo, sesuai janjinya pada Ijtima Ulama II bisa melakukan langkah-langkah kenegarawanan menjemput sendiri Habib Rizieq ke Arab Saudi dan membawanya pulang ke Indonesia,” tegasnya.
Hal itu, kata Lieus, sesuai dengan janji Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra dalam Ijtima Ulama II. Dari 17 poin yang dihasilkan Ijtima Ulama II yang ditandatangani Prabowo, butir ke-16 disebutkan bahwa Prabowo siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan, serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq sebagai warga negara Indonesia.
Dengan demikian, sudah saatnya Prabowo mengambil langkah konstitusional memulihkan nama baik dan memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
“Pak Jokowi dan Pak Prabowo harus memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia. Kita berharap dalam seminggu ini sudah ada kabar yang menggembirakan terkait kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia itu,” tutur Lieus.
Lieus yakin Habib Rizieq pun sangat ingin kembali ke Indonesia jika segala hal yang menyangkut nama baiknya dipulihkan oleh pemerintah. Menurut Lieus, berbagai tuduhan yang selama ini dialamatkan kepada Habib Rizieq perlu diklarifikasi sehingga tidak menimbulkan fitnah yang berkepanjangan.
“Di sinilah harapkan peran kenegarawanan Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Sebab tak akan ada gunanya rekonsiliasi dibangun jika persoalan terkait Habib Rizieq dan kriminalisasi terhadap para ulama serta tokoh-tokoh kritis terus terjadi,” tandasnya
Sumber: RMOL