[PORTAL-ISLAM.ID] Jubir Front Pembela Islam (FPI), Munarman, SH, menyampaikan bahwa berita yang beredar di masyarakat terkait opini kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dibuat oleh pemerintah.
Munarman menilai ada kekeliruan informasi terkait kepulangan Habib Rizieq. Isu yang dikembangkan pemerintah missleading terhadap persoalan yang sesungguhnya.
Dia mengatakan, kekeliruan informasi terkait kepulangan Habib Rizieq harus segera diluruskan.
Terkait masalah ini, ada beberapa poin yang harus diluruskan berdasarkan fakta sesungguhnya.
Menurut Munarman, Habib Rizieq tidak bisa pulang karena otoritas Saudi Arabia mencegah kepulangannya berdasarkan permintaan dari mereka yang berkuasa di Tanah Air.
"Habib Rizieq bukan tidak mau pulang, tapi tidak bisa meninggalkan wilayah Kerajaan Saudi Arabia karena dicegah otoritas Saudi atas permintaan otoritas Indonesia," kata Munarman kepada VIVANews, Sabtu, 13 Juli 2019.
Permintaan dari otoritas Indonesia tersebut dilakukan baik melalui saluran diplomatik resmi, maupun jalur non resmi.
Selain itu, Munarman memastikan dalam upaya penahanan kepulangan Habib Rizieq itu, mereka juga menaburkan bau-bau fitnah, termasuk perkara hukum yang masih dalam proses di Polda Metro Jaya.
"Permintaan dari otoritas Indonesia tersebut dilakukan dengan cara yang berbau fitnah, bahwa seolah Habib Rizieq tersangkut kasus hukum di Indonesia," katanya. [VIVA]
Penjelasan Jubir FPI Sangat Gamblang..
— Nice_Boy (@sukmo_nglemboro) 14 Juli 2019
HRS Tidak Pernah Takut Kembali Ke Indonesia..Tapi Bagi Kaum Kafir..Kaum Fasik..Dan Kaum Munafik Adalah Sebuah Mimpi Buruk Jika HRS Pulang Ke Indonesia.Itulah Kenapa HRS Selalu Dicekal..