[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat politik Global Future Institute (GFI) Hendrajit menilai keputusan Ketua Umum Partai Gerindra menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai jubir resminya sudah tepat. Hal ini lantaran beberapa petinggi Gerindra pernyataannya di publik malah bikin blunder.
"Lepas setuju atau tidak dengan Dahnil Azhar sebagai jubir resmi Gerindra, saya kira langkah Prabowo tepat," kata Hendrajit seperti dikutip portal-islam.id dari akun facebooknya, Rabu (31/7).
"Waktu saya diwawancara beberapa media sejak pertemuan MRT (Prabowo-Jokowi) dan Teuku Umar (Prabowo-Mega) menanggapi celotehan beberapa pengurus Gerindra, saya katakan pernyataan mereka nggak bisa jadi tolok ukur," lanjut Hendrajit.
"Pertama, meski mereka ini pengurus DPP, tapi nggak punya akses informasi ke jantung ring satu Prabowo. Apalagi ketika dialog sudah mengarah pada level tingkat tinggi Prabowo Mega."
"Kedua, karena para kader DPP saling celoteh tanpa menguasai informasi lingkar dalam, akibatnya pernyataannya lebih berupa opini pribadi atau angan angannya sendiri."
"Akibatnya selain simpang siur, malah bikin kisruh. Bahwa yang dipilih Daniel ini juga menarik. Menurut saya mantan Ketum Pemuda Muhammadiyah ini merupakan politisi yang matang dan lurus. Dan yang terpenting, orangnya taat barisan," demikian papar Hendrajit.
Sebelumnya, pada hari Minggu kemarin Prabowo secara resmi mengumumkan penunjukan Dahnil Anzar Simanjuntak yang merupakan mantan Koordinator Jubir BPN sebagai jubir resmi Ketum Gerindra.
Selamat malam sahabat, selamat berakhir pekan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa mulai ke depan saya dibantu Bung @Dahnilanzar sebagai juru bicara resmi Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum Partai @Gerindra.
— Prabowo Subianto (@prabowo) July 28, 2019
Untuk itu, jika ada pertanyaan dan diskusi yang tidak sempat kita jalin melalui twitter dan fanpage pribadi saya, sahabat juga dapat menanyakan pandangan dan pernyataan saya kepada Bung @dahnilanzar. Terima kasih atas perhatiannya.
— Prabowo Subianto (@prabowo) July 28, 2019