[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko yang menyebut tak ada urgensi rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo lantaran menganggu kinerja pemerintah dinilai kontraproduktif.
Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga bahkan menyarankan Moeldoko untuk tidak banyak berkomentar dan lebih fokus dalam menjalankan tugasnya.
"Lebih bagus kaya Pak Moeldoko kerja aja lah, jangan banyak ngomong yang kontraproduktif," ujar Andi di Hotel Denpasar, Kuningan, Jakarta, Ahad 7 Juli 2019.
Kalaupun harus mengeluarkan komentar, kata Andi, ada baiknya Moeldoko dapat memberikan pernyataan yang menyejukkan bagi masyarakat yang belakangan rentan terprovokasi.
"Pokoknya Pak Moeldoko itu kan elite, harus bisa menyejukkan lah, masyarakat kita rentan diprovokasi," tegasnya.
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan, pihaknya tau mau terjebak dengan wacana pertemuan Jokowi-Prabowo guna membahas soal rekonsiliasi. Bahkan, ia menyebut pertemuan dalam rangka untuk rekonsiliasi itu tak terlalu penting dibicarakan lagi.
"Nanti kita semuanya hanya terjebak di situ, enggak maju-maju," katanya.
Diakuinya, kondisi di masyarakat sudah berjalan normal setelah putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Jokowi-Maruf sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 berdasar putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa Pilpres 2019.
Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi membahas soal rekonsiliasi. Pasalnya, menurut Moeldoko, agenda rekonsiliasi justru akan menjadi hambatan negara untuk maju karena hanya memikirkan kepentingan elite dan kelompok tertentu.
"Kita ini memikirkan negara. Jangan kita terjebak antara satu elite ke elite, jangan terjebak satu kelompok ke kelompok. Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah happy dengan situasi yang ada. Jangan lagi justru istilah-istilah rekonsiliasi malah mengganggu," ujar Moeldoko.
Sumber: RMOL