[PORTAL-ISLAM.ID] Saya sangat suka film “300”. Sudah lebih dari tiga kali saya menontonnya.
Itu kisah tentang Raja Leonidas, Raja Sparta, yang memimpin 300 prajurit Spartans ke dalam pertempuran melawan Raja Persia yang menganggap dirinya sebagau “dewa-Raja”, Xerxes.
Ceritanya panjang. Namun saya hanya mengingatkan bagian terakhir saja yang menurut saya sangat heroik.
Perjuangan Leonidas dan 300 pasukannya sudah sangat hebat. Perlawanan mereka sempat membuat ciut Xerxes yang dari segi kuantitas dan persenjataan unggul.
Xerxes diambang kekalahan. Kalaulah bukan karena pengkhianatan Ephialtes, seorang asal Sparta yang cacat, Leonidas akan bisa mengusir pasukan Xerxes.
Ephialtes sakit hati karena ditolak bergabung dalam pasukan Sparta. Padahal penolakan Leonidas dilandasi fakta bahwa kecacatan Ephialtes tidak memungkinkan dia bertempur.
Ephialtes lantas membocorkan strategi tempur rahasia pasukan Spartan yaitu bertahan di sebuah celah sempit. Setelah mengetahui strategi itu, Xerxes bisa menembus pasukan Spartans.
Di saat-saat terakhir, setelah semua pasukannya tewas, Leonidas ditawari jabatan sebagai Panglima Perang Xerxes di wilayah itu. Namun sebagai prajurit dan seorang yang berjiwa merdeka, Leonidas menolak berlutut.
Xerxes pun murka. Dan dalam kemurkaannya, dia mengancam bahwa dia akan membunuh Leonidas. Tidak itu saja, Xerxes pun mengancam, NAMA Leonidas akan dihapus dari SEJARAH.
“Orang yang menyebutkan namamu akan dianggap sebagai kejahatan dan dibunuh,” tegas Xerxes. Leonidas tidak bergeming, bahkan dia melemparkan tombaknya yang melukai Xerxes di wajah.
Leonidas pun dibunuh dengan ribuan panah yang dilepas ribuan pasukan Xerxes. Dia tewas secara terhormat. Namanya pun tidak hilang bahkan makin harum merebak.
Salah seorg pasukannya yamg diminta pulang, menceritakan keberanian Leonidas dan pasukannya pada rakyat Sparta. Hal itu memicu perlawanan pada Xerxes, tidak saja dari bangsa Sparta, tapi juga menyatukan berbagai bangsa di wilayah itu.
Itulah yang terjadi pada Front Pembela Islam (FPI). Di FB ini, akun saya dan beberapa teman dinonaktifkan karena memposting soal FPI. Postingan soal FPI seperti tulisan ini saja, bisa jadi akan menyebabkan akun baru saya di FB dihanguskan lagi. Paling ringan postingan terkait apapun tentang FPI akan dihapus.
Sedang dibangun kriminalisasi pada mereka yang menyebut nama FPI. Lembaga itu, ingin dihapus dari sejarah. Ada petisi minta FPI dibubarkan. Kekuatan mereka, mirip Xerxes, dan FPI adalah para Spartans.
Apakah FPI lantas hilang? Anda lihat saja berita dan video yang banyak beredar! FPI malah makin harum saja namanya sebagai “pejuang kemanusiaan”, bukan sebagai organisasi kebencian sebagaimana digembar-gemborkan FB. Bahkan di luar negeri mata orang terbuka. Harian Washington Post misalnya.
Dan kekuatan itu harus hati-hati. Sikap mereka bisa menjadi bumerang sendiri. FPI akan dianggap sebagai Pahlawan dan simbol perlawanan yang bisa memicu gelombang besar yang menghancurkan.
Tanda-tanda itu, sudah terlihat….Tentu saja, kekuasaan bisa mematikan FPI. Kita lihat saja nanti, apakah rejim ini akan semakin percaya diri menampakkan wajah Anti Islam nya? Tabik!
(Penulis: Akhmad Danial)
Sumber: http://bilikopini.com/fpi-dan-para-spartans/