[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo diharapkan lebih memikirkan legacy yang akan ditinggalkan untuk negara dan bangsa dibanding memikirkan bagi-bagi kursi jabatan.
Jokowi harus berpikir legacy yang akan ditinggalkan sekarang dan lima tahun ke depan setelah massa kepemimpinan periode kedua berakhir.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR yang juga inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Fahri Hamzah dalam diskusi di salah satu stasiun televisi swasta, Selasa malam 9 Juli 2019..
"Saya lebih cenderung ingin menyarankan kepada Pak Jokowi, lebih baik dia berfikir legacy yang akan dia tinggalkan untuk negara dan untuk bangsa kita ke depan lebih baik," ucap Fahri.
Dengan demikian, Jokowi memikirkan persoalan-persoalan bangsa yang besar supaya prestasinya saat memimpin dapat dikenang oleh masyarakat di masa yang akan datang.
"Dia fokus untuk memikirkan persoalan-persoalan besar yang akan membuat bangsa ini mengenangnya lama dalam sanubari rakyatnya. Sebab ada banyak pemimpin yang datang dan pergi begitu saja dan tidak dikenal bahkan orang mengambil waktu untuk mengingat-ingat kembali namanya karena tidak ada legacy yang ditinggalkan," tutur Fahri.
Setelah menjabat presiden untuk periode kedua, Jokowi harus fokus mengerjakan hal-hal yang besar dan substansi.
"Sekarang dia sudah diumumkan sebagai yang akan memimpin kembali, menurut saya sebaiknya diam, fokus untuk memikirkan legacy-nya. Saya kira ini sudah waktunya presiden mengajak orang berpikir tentang tema yang serius dan mengajak publik untuk memikirkan tema yang serius," sebut Fahri.
Sumber: RMOL