[PORTAL-ISLAM.ID] Isu keterlibatan Tim Mawar dalam kerusuhan 21-22 Mei yang diungkap menjelang sidang sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari Capres 02 Prabowo Subianto.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, Prabowo sebagai figur penting dalam menentukan perjalanan masa depan bangsa Indonesia. Hanya saja, Prabowo masih terlalu banyak diam terkait misteri di masa lalu.
“Kalau saya jadi Pak Prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat penceerahan dari prinsip liput dua sisi,” ujar Fahri di Twitter, Selasa 11 Juni 2019.
Diketahui, nama Tim Mawar kembali mencuat ke permukaan. Tim ini dituding terlibat dalam kerusuhan yang mewarnai aksi damai penolakan hasil Pilpres beberapa waktu lalu.
Tim Mawar merupakan salah satu tim di bawah pasukan elite Kopassus. Tim ini diidentikkan dengan penculikan aktivis pada tahun 1997/1998 silam, yang juga menyeret nama Prabowo.
Fahri menyebutkan, ada pihak lain di luar Prabowo yang bisa menjelaskan misteri masa lalu itu. Pihak lain ini adalah sejumlah aktivis yang disebut turut menjadi korban seperti Andi Arief, Pius Lustrilanang dan Desmond Junaidi.
Namun begitu, Fahri menilai publik masih perlu mendengar keterangan langsung dari Prabowo sebagai pihak yang paling banyak mendapat fitnah.
“Jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini makin banyak. Maka adalah tugas mulia Pak Prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang. Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa,” lanjut Fahri.
Lebih lanjut Fahri menyebutkan, dirinya sering mendengar cerita yang menyebut Prabowo berulang kali membatalkan penerbitan buku yang disinyalir terkait dengan masa lalu ini. Menurut Fahri, hal itu tidak adil baik buat Prabowo maupun juga untuk bangsa Indonesia.
“Kalau saya jadi Pak Prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama-nama yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja,” pungkas Fahri.
Sumber: RMOL