Islam Politik akan Selalu Menjadi Musuh Penjajah dan Pemerintahan yang Zalim


Islam Politik akan Selalu Menjadi Musuh Penjajah dan Pemerintahan yang Zalim

Oleh: Herriy Cahyadi
Mahasiswa Doktoral di International Relations Istanbul University Turki

Snouck Hurgronje --yang menyamar masuk Islam dengan nama Abdul Ghaffar-- mengingatkan pemerintah kolonial dalam menghadapi Islam. Menurutnya, ada Islam sebagai agama yang tidak berbahaya, dan ada Islam sebagai kekuatan politik yang bisa berbahaya bagi pemerintah kolonial. Dan untuk soal terakhir, pemerintah tak perlu ragu-ragu untuk serius memberantasnya.

Nasihat Snouck Hurgronje di Masa Kolonial: Berantas Islam Politik

Ada 3 hal penting dari artikel ini:

1) Umat Islam paling mudah dibohongi karena keluguan mereka. Lugu karena ajaran ortodoksial “berbaik sangka” dan prinsip jika seorang telah mengucapkan syahadat—meski sebuah kepura-puraan, hak-hak kemuslimannya penuh. Bagi saya, ini bukan lugu, tapi itulah karakter umat Islam yang dilarang memulai permusuhan.

2) Jika pada masa itu seorang agnostik seperti Hurgronje dengan mudahnya memanipulasi identitas dan pemikiran, bukan zaman sekarang lebih mudah lagi? Terlalu banyak kita lihat orang-orang yang mengaku cendekiawan Islam, tapi belajar Islamnya di kampus Eropa, lalu disebut ulama? Tapi fatwa-fatwanya selektif: yang dianggap bagus dia ambil, yang tidak dia sembunyikan atau dipermak semaunya. Terlalu banyak “Hurgronje” baru yang bahkan lebih agresif menyerang agama sendiri.

3) Islam Politik akan selalu menjadi musuh penjajah dan pemerintahan yang zalim.

Seperti kata Muhammad Natsir...

"Islam beribadah itu akan dibiarkan. Islam berekonomi akan diawasi. Islam berpolitik itu akan dicabut seakar-akarnya."


Baca juga :