[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Direktur IT BPN 02, Vasco Ruseimy, mengungkapkan kecurangan yang berbahaya dan menentukan adalah yang di darat (lapangan), sementara kesalahan-kesalahan di Situng KPU hanyalah 'decoy' (umpan) agar perhatian teralihkan.
"Menghitung hari, kita harus lebih fokus, jeli, telaten.
Situng hanyalah decoy.
Yang berbahaya yang di darat.
Kalau yg di darat terbongkar dan ruang gerak mereka terbatas, hanya tersisa DPT siluman sebesar 17,5jt yang sudah kita (BPN -red) laporkan sejak awal.
17,5jt itu 10% - 11%," ungkap Vasco Ruseimy di akun twitternya (@vasco_ruseimy), Sabtu (4/5/2019).
Hal senada disampaikan ahli statistik Dr. Ardi Wirda Mulia (@awemany).
"Saya harus mengingatkan bahwa ngurusin Situng KPU itu tindakan percuma. Mau ada ratusan ribu salah input di situ tidak akan bisa digunakan untuk tuduhan kecurangan. Karena yang berkekuatan hukum itu adalah keputusan yang berjenjang. Dari kecamatan sampai nasional," kata @awemany di akun twitternya, Sabtu (4/5/2019).
"Pada saat ini perhitungan suara di tingkat kecamatan harusnya sudah hampir kelar. Di mana kita bisa melihat hasil perhitungan itu agar kita bisa sama-sama periksa? Saya tidak melihat upaya BPN di kubu 02 untuk ini. Padahal ini titik kritisnya," paparnya.
"Katakanlah kita tidak perlu seluruh Indonesia. Tapi Jateng, Jatim, Bali, NTT adalah propinsi yg kritikal terhadap kecurangan. BPN harus memastikan hasil perhitungan suara di sini terkawal baik. Itu kalau beneran pengen menang," lanjut @awemany.
Menghitung hari, kita harus lebih fokus, jeli, telaten.— V A S C O (@vasco_ruseimy) 4 Mei 2019
Situng hanyalah decoy.
Yang berbahaya yang di darat.
Kalau yg di darat terbongkar dan ruang gerak mereka terbatas, hanya tersisa DPT siluman sebesar 17,5jt yang sudah kita laporkan sejak awal.
17,5jt itu 10% - 11%.
Dulu kalian melakukan ini secara sembunyi-sembunyi!!.
— V A S C O (@vasco_ruseimy) 3 Mei 2019
Sekarang kalian melakukan ini secara terang-terangan!!.
Bajingan!!.
Apa kalian pikir kami akan diam saja?!.
Kurang ajar!!.#RakyatBerkuasaNegaraBerdaulat