“Telegram” Prabowo kepada Penguasa Zalim
Dari: Prabowo Subianto
Perihal: Siap Mati Demi Kebenaran
===Telegram buka titik dua===
Saya telah mewakafkan sisa usia dan nyawa saya demi mempertahankan kedaulatan rakyat. Saya tidak akan membiarkan kemenangan rakyat dirampok.
TTD
PRABOWO SUBIANTO
===Telegram tutup titik===
Begitu lebih-kurang pesan singkat Pak Prabowo (PS) sekiranya dibuatkan dalam bentuk telegram. Pesan ini beliau sampaikan dalam pidato singkat di acara pemaparan kecurangan pilpres oleh tim BPN 02 di Hotel Sahid, Jakarta, tadi malam (14/5/2019).
Prabowo bersumpah akan mempertahankan mandat kedaulatan rakyat yang diterimanya lewat pilpres 2019. Wasiat disiapkan. Nyawa menjadi taruhan. Rakyat ikut di depan. Mundur bukan pilihan. Inilah yang mengkristal di acara yang sangat historis itu.
Mengapa historis? Karena inilah pertama kali sengketa pemilu tingkat tinggi yang tampaknya akan diselesaikan di lapangan.
Dalam pidatonya, Prabowo mengklaim kemenangan di pilpres 2019. Dengan begitu, dia adalah “president elect”. Dia “presiden terpilih”. Dengan tegas beliau menunjukkan “vote of no confidence” (mosi tak percaya) terhadap hasil pilpres versi KPU.
Tapi, apa yang akan terjadi kalau pada 22 Mei 2019 nanti KPU, kuat dugaan, akan mengumumkan presiden terpilih versi lain?
Pertayaan ini sudah terjawab di “telegram” singkat di atas. Yang jelas, tidak mungkin ada dua presiden terpilih. Kursi presiden hanya ada satu. Istana juga cuma satu.
Nah, bagaimana cara menyelesaikannya?
Prabowo dan kubunya yakin beliaulah pemenang pilpres. Karena itu, Pak PS hanya perlu membuktikan dukungan riil di lapangan. Mengapa di lapangan? Karena, pembuktian lewat bilik suara telah dilaksanakan dan sangat meyakinkan keterpilihan Prabowo.
Tetapi, harus diakui, bahwa keterpilihan Pak Prabowo itu hanya bisa diyakini oleh orang-orang yang menggunakan akal sehat. Tak mungkin para perampok dan akal jahat setuju Prabowo menang.
By Asyari Usman
(Penulis adalah wartawan senior)