Takut dengan Media Sosial
Kata Anies Baswedan, saya tak takut apa yang ditulis netizen di sosial media. Saya lebih takut apa yang ditulis para sejarawan di kemudian hari. Sebab, apa yang ditulis netizen di sosial media, sepekan dua pekan akan hilang, tapi apa yang ditulis para sejarawan di kemudian hari akan abadi.
Tapi, barusan, berhari-hari sosial media dibunuh, karena ada yang ketakutan atas apa yang ditulis para netizen. Ternyata ada pula pemimpin yang seperti itu. Berlagak sangat milenial, tapi ketakutan atas apa yang ditulis para netizen di sosial media. Para sejarawan akan mencatat ini sebagai hari-hari kelabu bagi demokrasi di Indonesia.
Apa pemimpin itu sudah pula menyewa para sejarawan untuk menulis sejarah yang baik-baik saja tentang hari itu? Entahlah. Itulah hari-hari yang hebat bagi demokrasi di Indonesia. Media sosial dibunuh, tapi tak ada perlawanan. Yang ada, malah beramai-ramai tepuk tangan. Ajaib.
(Erizal Sastra)