[PORTAL-ISLAM.ID] Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyesalkan sejumlah pihak yang terlalu banyak menduga-duga soal meninggalnya petugas KPPS, termasuk adanya spekulasi meninggal karena diracun.
"Saya bingung mau komentar apa, orang di luar ngomongnya macam-macam," ujar Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik kepada Kantor Berita Politik, Jumat 10 Mei 2019.
Evi menjelaskan, pada dasarnya memang bekerja di KPU sebagai penyelenggara Pemilu bukanlah pekerjaan mudah. Ada tahapan dan jadwal yang harus dilaksanakan sesuai dengan aruran perundangan.
"Kerja di KPU ini memang berat, karena kita berpegang pada jadwal tahapan jadi setiap jadwal harus selesai pada waktu itu," jelasnya.
Menurutnya, ada banyak hal yang memungkinkan menjadi penyebab petugas meninggal dan itu pun hanya bisa dipastikan oleh petugas medis yang memang bekerja untuk itu.
Hanya saja, lanjut Evi, kebanyakan kasus kematian petugas KPPS disebabkan oleh kondisi fisik yang kehabisan energi dan memicu munculnya riwayat penyakit lama.
"Kondisi fisik penyelenggara sendiri tentu punya sakit simpanan, misal pernah jatuh sakit tapi waktu menyelenggarakan kembali pulih (muncul)," tutupnya.
Sumber: RMOL
Berita ini pun dikomentari Fahri Hamzah.
"Kalau @KPU_ID bingung, lalu rakyat mendapat penjelasan dari mana?" cuitnya, Jumat 10 Mei 2019.Kalau @KPU_ID bingung, lalu rakyat mendapat penjelasan dari mana? https://t.co/MTR1dARBsW— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) May 10, 2019
Warganet pun berkomentar ramai.
"Ah gua juga bingung kenapa KPU bingung," cuit @Baibars1223.
"Makanya di investigasi biar nggak bingung ... tolol ...," cuit @mudjib_trisatya.
"Makanya diadakan visum.....," cuit @HbRosyadi.