SETELAH 21 TAHUN, FITNAH ITU TERJAWAB SUDAH!
Selama 21 tahun semua kekelaman peristiwa Mei 1998 diarahkan kepada Prabowo.
Yang menculik aktivis, dialah yang dituduh dalangnya.
Yang menembak 4 mahasiswa Trisakti, dia pula yang dituduh memberi perintah.
Yang menyulut kerusuhan bernuansa SARA hingga Jakarta terbakar, Prabowo pula yang dituduh memprovokasi.
Dua Puluh Satu tahun!!
Bukan waktu yang singkat!!
2 dasa warsa lebih, dia pikul sendirinsemua fitnah itu.
Tanpa dendam.
Alhamdulillaah...
Maha Besar ALLAH yang selalu punya cara unik untuk menunjukkan bahwa yang BENAR itu BENAR.
Mei 2019, 21 tahun kemudian, Aksi Damai sejak siang, hingga sore bahkan petang, namun malam harinya berubah ricuh.
Massa yang menggelar aksi sudah pulang, namun aparat masih terus melanjutkan tembak menembak.
Para perusuh yang menyerang polisi, katanya.
Padahal mereka warga biasa. Dihadapi dengan popor senjata dan peluru tajam.
8 orang tewas, ratusan lainnya terluka.
Lalu 2 bocah belasan tahun, ikut syahid, tanpa dia tahu kenapa nyawa nya harus melayang padahal dia tak ikutan aksi massa.
Belum lagi ratusan lainnya sakit, menghirup udara tercemar racun gas air mata.
Dimana posisi Prabowo?!
Dia bukan siapa-siapa, dia hanyalah calon presiden yang dikadalin, dicurangi!!
Prabowo tak punya akses ke jalur komando prajurit.
Dia bahkan yang menyambangi para korban luka malam itu.
Dia yang meminta orang-orang pulang, menjelang sahur, agar tak jatuh lebih banyak lagi korban di bulan suci.
Dia pula yang menyeru sholat ghaib untuk mendoakan arwah lebih dari 600an petugas KPPS.
Sementara yang memusuhinya, justru sesumbar akan mengerahkan anjing-anjing terlatih untuk menghadapi rakyat yang datang dalam keadaan lapar karena berpuasa dan dengan tangan kosong pula.
Kini semua mata bisa melihat, siapa yang tak sepatah kata pun berucap turut bela sungkawa, yang enggan menyampaikan salam duka hanya karena nyawa yang melayang itu dianggap tidak berada dalam barisan pendukungnya.
Skenario ALLAH selalu indah pada waktunya!!
Tanpa harus berlepotan kata-kata, Prabowo tak perlu berbantah-bantahan, 250 juta rakyat Indonesia yang masih WARAS dan hati nuraninya terpelihara, menyaksikan roda mulai berputar.
Kekejaman, kekejian, dipertontonkan oleh siapa, pada saat siapa berkuasa.
Maka dari itu, JANGAN PERNAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLOH.
Karena hanya ALLOH yang tahu kapan KEMENANGAN itu akan DIA berikan kepada yang DIA kehendaki.
(by Iramawati Oemar)