[PORTAL-ISLAM.ID] Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyoroti kasus kesalahan entri data dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh karena itu Sandiaga meminta situng KPU diaudit.
"Jika misalnya tidak pada satu daerah sudah terlihat sistem data entri yang terpola salah memasukkan datanya ya harus ada evaluasi. Sistem audit namanya. Dan sistem audit itu (kegiatan) harus dihentikan dahulu, apakah ini terpola sengaja atau memang human error," ujar Sandiaga, Sabtu, 4 Mei 2019, seperti dilansir VIVA.
Sandiaga menyebutkan, audit bisa dilakukan dengan waktu yang tidak terlalu lama. Dari hasil audit tersebut diharapkan dapat terlihat pola kesalahan entri data di Situng KPU.
"Ini yang harus dipastikan dan saya rasa itu enggak akan lama kok melakukan sistem audit, 2-3 hari. Tapi memastikan bahwa ini dilakukan dengan jujur adil dan kesalahan input data itu enggak terpola. Bukan berulang-ulang seperti itu," ucap Sandiaga.
Sebelumnya, Relawan IT BPN Prabowo-Sandi telah melaporkan hasil verifikasi data aplikasi penghitungan suara (Situng) KPU ke Bawaslu. Mereka menemukan sebanyak 73.715 kesalahan input data Situng atau sebesar 15,4 persen dari total 477.021 TPS yang telah diinput.
Data-data kesalahan tersebut telah di-capture dan barang buktinya dibawa serta diserahkan kepada Bawaslu sebanyak 1 kontainer.
Kesalahan terbesar ditemukan di Jawa Tengah sebanyak 7.666 TPS, Jawa Timur (5.826), Sumatera Utara 4.327, Sumatera Selatan 3.296, dan Sulawesi Selatan 3.219.
“Ini kesalahannya sangat brutal. Batas toleransi kesalahan dalam sistem IT paling tinggi 0,1. Kami menemukan sampai 15.4 persen,” ujar Koordinator Relawan IT BPN Mustofa Nahrawardaya di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (3/5/2019).